JUARA.NET - Penantang nomor wahid di kelas berat UFC, Francis Ngannou akhirnya melakoni duel amalnya menghadapi komedian ternama, Hoga.
Terkenal garang di atas oktagon, Francis Ngannou memang punya kepedulian yang luar biasa terhadap lingkungannya.
Pengalaman di masa lalu yang sempat alami masa-masa sulit sebelum tenar jadi tukang pukul di UFC, nampaknya menjadi akar di balik sisi baik hati Si Predator.
Meski pada akhirnya duel melawan komedian, Hoga merupakan duel amal, nampaknya sang komedian berperut buncit melupakan satu hal yang sangat penting.
Hal tersebut yakni, bukan tanpa sebab Ngannou menyandang julukan sebagai Si Predator.
Baca Juga: Predator UFC Malah Dapat Calon Lawan Anti Mainstream Untuk Duelnya di Ring Tinju
Benar saja, Ngannou nampak bertarung cukup serius walaupun berhadapan dengan orang seorang komedian.
Beberapa kali nampak Ngannou memberikan tekanan dengan teknik kuncian-kuncian yang mematikan.
Namun Ngannou praktis tidak menggunakan senjata andalan yang sudah menewaskan sejumlah petarung UFC, yakni pukulannya.
Meski tidak menggunakan pukulannya, nampak Hoga sangat keteteran.
Dengan perut buncitnya, bahkan Hoga sempat terlihat menyerah dan memutuskan keluar dari ring sebelum dipaksa masuk ke arena kembali oleh wasit.
Baca Juga: Mike Tyson Bakal Kembali Jotos Lawannya, Muridnya di UFC Dilema
Akhirnya duel yang diselenggarakan pada Sabtu (29/8/2020) tersebut, sudah jelas dimenangkan oleh Ngannou.
Setelah membereskan duel amalnya ini, Ngannou sepertinya akan kembali melanjutkan latihan kerasnya.
Pasalnya kini Si Predator memang tengah jadi lawan ideal untuk juara kelas berat UFC, Stipe Miocic.
Keduanya bahkan akhir-akhir ini sudah melakukan perang dingin, yang dimulai dengan ungkapan Miocic yang seolah tidak tertarik dengan duel melawan Ngannou.
Di sisi lain tentu Ngannou tdak bisa tinggal diam, dan balik menuding Miocic yang takut berduel dengannya.
Baca Juga: Rajanya Para Titan UFC Mendadak Hilang Nafsu, Francis Ngannou Beri Pesan Berkelas
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | bjpenn.com, YouTube |
Komentar