JUARA.NET - Sebuah acara tarung MMA di Jerman dibubarkan paksa oleh polisi setempat setelah dinyatakan berafiliasi dengan gerakan Neo-NAZI.
Dilansir Juara.net dari Bloody Elbow, rencananya ajang tarung ini bakal digelar di sebuah klub motor di Magdeburg.
Hasil penelusuran polisi menyatakan bahwa ajang ini dipromotori oleh gerakan Kampf der Nibelunger (KdN), yang kental dengan masalah Neo-NAZI.
Menurut laporan, total 140 personel polisi dikerahkan untuk membubarkan acara ini.
Ketika sampai di sana, pihak berwajib mendapati 90 orang pengunjung dari 10 daerah berbeda di Jerman.
Baca Juga: Petarung MMA yang Kakinya Melintir saat Bertarung Manggung Kembali
Polisi juga menyita perlengkapan tinju lengkap yang sudah dipasang untuk duel MMA tersebut.
Selain melakukan penyitaan, polisi juga meminta seluruh pengunjung untuk membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.
Organisasi KdN memang sudah tersohor menyebarkan paham Neo-NAZI kepada pemuda-pemuda Jerman sejak tahun 2013.
Mereka kerap menggunakan kedok olahraga sebagai perantara memasukkan kembali NAZI ke masyarakat.
Biasanya, ajang MMA yang dipromotori oleh KdN bakal memulai hajatan mereka dengan festival Sword and Shield yang diadakan untuk merayakan hari ulang tahun Adolf Hitler.
Baca Juga: VIDEO - Aksi Brutal Petarung MMA Cekik Petinju Sangar Hingga Tak Berdaya
Pergerakan KdN sebenarnya sudah sempat terendus pada tahun 2019.
Namun, pada tahun yang sama, Pemerintah Jerman justru menemukan ajang lain yang akhirnya juga dilarang tampil, yakni Combat 18.
Sejak pelarangan Combat 18, sebanyak 210 polisi dikerahkan untuk menyisir seluruh sudut Jerman untuk membubarkan acara-acara serupa.
Combat 18 merupakan ajang tarung MMA yang cukup menyita perhatian publik karena menyiarkan ajaran Neo-NAZI melalui musik dan menyewa band-band garis keras.
Baca Juga: Tak Kunjung Sukses di Gulat Pro, Petarung Cantik Minta Tantangan di MMA
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | bloodyelbow.com |
Komentar