JUARA.NET - Monster baru UFC, Khamzat Chimaev, akhirnya mengirimkan pesan kepada jagoan kelas welter yang ogah bertarung dengannya, Stephen Thompson.
Memulai debut pada bulan Juli kemarin, Khamzat Chimaev bertransformasi menjadi monster yang mengerikan dengan sangat cepat.
Rekor 3-0 tercepat sepanjang sejarah UFC menjadi salah satu bukti keperkasaan Serigala dari Chechnya ini.
Kini setelah kemenangan atas Gerald Meerschaert beberapa waktu yang lalu, hasrat haus akan darah dari Khamzat Chimaev justru semakin menggebu.
Dua petarung elite kelas welter, Stephen Thompson dan Leon Edwards, dengan cepat diajak olehnya berduel walaupun berujung pada penolakan.
Baca Juga: Jagoan Top UFC Ramai-ramai Tolak Khamzat Chimaev, Antara Iri atau Takut
Yang menarik, setelah menolak ajakan Chimaev, terpantau Thompson justru mangajak Edwards untuk berduel.
Hal tersebut tentu tidak bisa diterima oleh si monster baru UFC.
Tanpa basa-basi, Chimaev langsung memberikan pesan yang berkelas kepada jagoan yang menolaknya tersebut.
"Dana (White) menawari Anda jadwal berduel dengan saya," utas Chimaev.
"Apakah Anda mau bertarung atau tidak?," tulisa Chimaev lagi.
Dana offered you to fight me
Are you gonna fight or no? https://t.co/L3IyAS83Uc— Khamzat Chimaev (@KChimaev) October 6, 2020
Baca Juga: Kilau Khamzat Chimaev Ditolak Mentah-mentah oleh Petarung Ini
Tentu aneh melihat pergerakan Thompson, yang tiba-tiba mengajak Edwards berdual setelah mencampakkan Chimaev.
Tingkah ini seolah memang mununjukkan bahwa Thompson tidak ingin laju kereta cepat si monster UFC semakin meningkat lagi.
Hingga saat ini, di samping Demian Maia, lawan selanjutnya bagi Chimaev memang masih belum diinformasikan lebih lanjut.
Baru-baru ini petarung kelas welter yang lain, Alex Oliveira, sudah menyatakan ketertarikannya berduel dengan Chimaev.
Saat ini terpantau Chimaev sudah berada di Abu Dhabi untuk meramaikan seri Fight Island.
Baca Juga: Semua Jagoan UFC Ogah Lawan Khamzat Chimaev kecuali Petarung yang Satu Ini
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Twitter, bjpenn.com |
Komentar