JUARA.NET - Petinju murid Floyd Mayweather, Gervonta Davis, siap terjangkit COVID-19 asal bisa memuaskan fans tinju dengan penampilannya.
Gervonta Davis dijadwalkan naik ring pada 31 Oktober mendatang di San Antonio untuk menghadapi Leo Santa Cruz dalam laga mempertahankan sabuk juara kelas ringan WBA (Reguler) dan perebutan sabuk juara kelas bulu super WBA (Super).
Jadwal itu berarti Gervonta Davis bakal bertarung di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda sebagian besar negara di dunia.
Akan tetapi, Davis menolak hidup dalam ketakutan di tengah COVID-19 selama dia bisa melakukan apa yang dicintainya.
Baca Juga: Manny Pacquiao Belajar Mencabik-cabik Musuhnya dari Mike Tyson
"Saya bicara hanya untuk diri sendiri sebagai petarung. Saya tidak apa-apa jika terkena COVID-19 demi memuaskan fans," kata Davis seperti dikutip Juara.net dari Yahoo Sports.
"Tidak masalah saya terinfeksi jika mengetahui bahwa saya telah memberikan pertunjukan yang bagus. Paling setelah itu saya akan menjalani karantina selama 14 hari kemudian sehat lagi."
"Saya tidak bilang saya menginginkan terinfeksi COVID-19, tetapi tidak apa-apa jika ternyata hal itu terjadi pada saya," imbuhnya.
Gervonta Davis saat ini berada di bawah bimbingan legenda tinju dunia, Floyd Mayweather Jr., yang bertindak sebagai mentor sekaligus promotornya.
Tiga tahun lalu, Davis tampil dalam laga tambahan duel Floyd Mayweather melawan Conor McGregor.
Seperti gurunya yang tak terkalahkan dalam 50 kali duel di atas ring tinju, Davis juga punya rekor yang sangat menakutkan.
Baca Juga: Deontay Wilder Belum Latihan, Duel Trilogi Lawan Tyson Fury Dikabarkan Batal
Saat ini catatannya adalah 23 kali menang tanpa pernah tersentuh kekalahan.
Davis dikenal sebagai salah satu raja KO masa kini di mana 22 dari 23 kemenangannya didapatkan dengan menganvaskan lawan.
Davis juga sudah pernah tiga kali menjadi juara dunia.
Pada 2017 dia memenangi sabuk juara kelas bulu super IBF, gelar yang pernah dipegang petinju top macam John John Molina, Arturo Gatti, Erik Morales, dan Marco Antonio Barrera.
Sabuk itu hanya dicopot dari pinggang Davis ketika dia gagal memenuhi batas berat badan menjelang laga melawan Francisco Fonseca.
Setahun kemudian Davsd memenangi sabuk juara kelas bulu super WBA (Super) dengan mengalahkan Jesus Cuellar.
Davis menanggalkan gelar itu untuk naik ke kelas ringan, di mana dia lagi-lagi sukses menjadi juara kelas ringan WBA (Reguler) dengan mengalahkan Yuriorkis Gamboa pada akhir tahun lalu.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Yahoo Sports |
Komentar