JUARA.NET - Calon lawan Mike Tyson dalam duel ekshibisi yang juga legenda tinju lainnya, Roy Jones Jr., mengaku bisa mati bahagia karena tinju maut Si Leher Beton.
Salah satu duel tinju yang tidak boleh terlewat pada tahun 2020 adalah duel Mike Tyson vs Roy Jones Jr.
Meski hanya berstatus ekshibisi, duel ini sepertinya bakal menyajikan salah satu aksi paling brutal dalam sejarah.
Pasalnya, seperti yang diketahui, Mike Tyson merupakan legenda tinju beringas yang siap menerkam musuhnya kapan saja meski sekarang sudah berumur lebih dari setengah abad.
Di sisi lain, lawan Mike Tyson Roy Jones Jr., juga bukan petinju ecek-ecek yang bahkan juga sudah berjanji bakal bertarung dengan sungguh-sungguh meski tak kalah renta.
Baca Juga: Minta Ditandai Mike Tyson, Petinju Ini Ngotot Gantikan Roy Jones Jr
Sebagai seorang mantan atlet tinju, Jones sendiri mengerti bahwa niat Mike Tyson dalam menganggap duel ini serius bukan hanya isapan jempol semata.
Hal mengerikan seperti tewas di bawah bogem mentah di Leher Beton bahkan sudah ada dalam pikiran Jones saat ini.
"Apapun bisa terjadi jika Anda dijotos oleh Mike Tyson," ungkap Jones dilansir Juara.net dari RT.
"Mike Tyson bukan tukang pukul yang biasa," sambungnya.
Meski sadar betul dengan kengerian jotosan Mike Tyson, Jones justru bergeming dan bahkan mengaku bakal mati bahagia jika harus tewas karenanya.
"Saya sangat mencintai tinju, jadi jika harus mati karena tinju, maka saya akan mati bahagia," cerita Jones.
"Mungkin memang ada cara lain yang lebih baik, tetapi saya tidak menolak jika harus dengan cara itu," pungkasnya.
Tidak aneh jika Jones sampai berpikiran demikian.
Meski dalam usia yang sudah menginjak 54 tahun, pukulan Mike Tyson nampak masih sangat mematikan.
Apalagi kini pukulan Mike Tyson makin diasah oleh pelatih MMA, Rafael Cordeiro.
Pukulan Tyson bahkan oleh Cordeiro disebut masih bisa digunakan untuk menggondol gelar juara tinju di masa sekarang.
Baca Juga: 1 Alasan Mike Tyson Masih Bisa Bikin Masalah di Kelas Berat Tinju
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | RT.com |
Komentar