JUARA.NET - Kelas ringan tinju dunia sedang sangat menggairahkan saat ini dengan deretan juara pemilik rekor tidak terkalahkan.
Pekan lalu, murid terbaik Floyd Mayweather, Gervonta Davis, membuktikan diri bukan petinju kaleng-kaleng dengan meraih kemenangan spektakuler atas Leo Santa Cruz.
Menang KO dengan uppercut dahsyat di ronde ke-6, Gervonta Davis mempertahankan sabuk juara kelas ringan WBA dan kini dia memiliki rekor tanpa cacat 24-0.
Sebelumnya pada pertengahan bulan lalu, Teofimo Lopez menjaga rekor tak terkalahkannya di angka 16-0 saat mengalahkan Vasyl Lomachenko.
Baca Juga: Murid Terbaik Floyd Mayweather Bukan Kaleng-kaleng, Pertajam Rekor Jadi 24-0
Kemenangan angka mutlak itu membuat Teofimo Lopez kini menguasai sabuk juara kelas ringan versi WBA Super, WBO, dan IBF.
Di kelas ringan juga masih ada Ryan Garcia, yang berstatus juara interim WBC dengan rekor 20-0.
Kemudian ada pula Devin Haney, si pemegang sabuk juara kelas ringan WBC yang memiliki rekor tak terkalahkan 24-0.
Devin Haney bakal mendapatkan sorotan pada akhir pekan ini karena akan naik ring menghadapi Yuriorkis Gamboa pada Sabtu (7/11/2020) di Hard Rock Live, Florida.
Seperti Gervonta Davis pekan lalu, Devin Haney juga dalam misi membuktikan kapasitas dirinya.
Haney disebut-sebut sebagai juara karbitan karena sabuk juara kelas ringan tidak didapatkannya via pertarungan, melainkan diberikan oleh WBC.
Baca Juga: Conor McGregor Akui Bogemnya Lebih Lembek Ketimbang Punya Murid Terbaik Floyd Mayweather
Tadinya Haney adalah juara interim WBC, tetapi dia kemudian naik kasta setelah juara kelas ringan sebelumnya, Vasyl Lomachenko, dipromosikan menjadi juara "franchise" oleh WBC.
Teofimo Lopez menjadi salah satu yang menghina gelar karbitan Haney dengan menyebutnya sebagai juara email, mengacu pada surat WBA yang mengangkat petinju berusia 21 tahun itu menjadi juara.
Yuriorkis Gamboa akan menjadi ujian berat bagi Haney.
Berusia 38 tahun, Gamboa adalah petinju veteran yang pernah menjadi juara kelas bulu WBA dan IBF serta juara interim kelas bulu super serta ringan WBA.
Punya rekor 30-3, pertarungan terakhir Gamboa adalah kekalahan KO ronde ke-12 dari Gervonta Davis pada 28 Desember tahun lalu.
Laga ini pun menjadi pas sebagai ajang pembuktian bagi Devin Haney.
Kalau dia bisa mengalahkan petinju yang pernah ditaklukkan murid terbaik Floyd Mayweather, mungkin suara miring terhadap dirinya akan mulai berkurang.
Baca Juga: Bukti Murid Terbaik Floyd Mayweather Lebih Bagus dari Mike Tyson
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Juara.net |
Komentar