JUARA.NET - Conor McGregor kini boleh saja dianggap bukan petarung elite lagi, tetapi UFC tetap sangat membutuhkannya untuk mengeruk uang.
Kalah mengenaskan dari Dustin Poirier di UFC 257 pada awal tahun ini, Conor McGregor dianggap mulai habis.
Kemampuan Conor McGregor terlihat tidak berkembang, tidak bisa beradaptasi dengan situasi di tengah pertarungan, apalagi fokusnya tampak tidak terpusat di MMA.
Menyusul kekalahan dari Dustin Poirier, Conor McGregor sudah terlempar dari 5 besar daftar penantang di kelas ringan UFC.
Juara kelas ringan sendiri, Khabib Nurmagomedov, mencerca McGregor dengan menyebut jauhnya level The Notorious dibandingkan Si Elang.
Akan tetapi, dalam kondisi tersebut, McGregor ternyata tetap masuk radar UFC untuk laga perebutan sabuk juara.
Baca Juga: Pelatih Akui Khabib Tak Patuhi Arahannya saat Hajar Conor McGregor di UFC 229
Ada yang memperkirakan duel trilogi antara McGregor dan Poirier bakal berstatus title fight untuk memperebutkan sabuk juara yang lowong setelah dilepas Khabib.
Wajar bagi UFC untuk tetap memandang tinggi Conor McGregor.
Faktanya, jagoan asal Irlandia ini memang masih terbukti sebagai pengeruk uang paling masif bagi UFC.
Belum lama ini, UFC menggelar salah satu kartu pertarungan paling mewah yang pernah mereka buat, yaitu UFC 259.
Tiga laga perebutan sabuk juara digelar dalam jadwal tersebut.
Juga ada aksi penerus Khabib, Islam Makhachev, di salah satu laga tambahan.
Saking mewahnya UFC 259, pertarungan elite seperti Dominick Cruz vs Casey Kenney dan Askar Askarov vs Joseph Benavidez hanya kebagian slot di preliminary card.
Tetapi, kartu pertarungan yang supermewah ini ternyata hanya menghasilkan 800 ribu dolar AS atau sekitar 11,5 miliar rupiah dari pembelian PPV (pay-per-view).
Di lain pihak, Conor McGregor mengawal UFC 257 yang daftar pertarungannya tidak sebagus UFC 259.
Baca Juga: Duka Bos UFC karena Kekalahan Conor McGregor Disukai Sang Penakluk
Paling hanya ada duel Michael Chandler vs Dan Hooker di co-main event yang bisa menarik perhatian.
Tetapi, angka penjualan PPV dari UFC 257 mencapai 1,5 kali lipat dari UFC 259.
Melihat lebih ke belakang lagi, Conor McGregor juga mengawal jadwal yang lebih "sampah" dalam aksi terakhirnya sebelum UFC 257.
Kualitas daftar pertarungan UFC 246 pada 18 Januari 2020 tidak sebagus UFC 257 atau UFC 259.
McGregor sendiri hanya menghadapi Donald Cerrone, yang merupakan petarung uzur dan hampir pensiun.
Ternyata nama McGregor masih membuat UFC bisa menjual PPV dari UFC 246 sebesar 1 juta dolar AS atau 14,3 miliar rupiah.
Jadwal sampah bisa diubah McGregor menjadi tambang uang yang lebih subur daripada kartu pertarungan termewah yang dibuat UFC.
Dari 5 rekor pembelian PPV tertinggi sepanjang sejarah UFC, ada 4 yang mengandung nama McGregor di dalamnya.
Ada UFC 205 (1,3 juta dolar AS), UFC 196 (1,3), UFC 202 (1,6), dan tentu saja UFC 229 yang menggelar laga Khabib vs McGregor (2,4).
Baca Juga: Georges St-Pierre Sebut Khabib dan 4 Jagoan Ini Orang Terpenting di UFC
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Sports Illustrated |
Komentar