JUARA.NET - Legenda UFC, Michael Bisping, merasa belum cukup besar untuk menjadi komentator event pay-per-view sebesar UFC 260.
Sebagai seorang mantan petarung, legenda UFC, Michael Bisping, juga memiliki kemampuan menjadi komentator.
Setelah berhenti sebagai petarung MMA di tahun 2018, mantan juara kelas menengah ini melanjutkan perjalanan kariernya sebagai seorang komentator di banyak kesempatan.
Rasa cintanya kepada olahraga MMA membuat Michael Bisping melanjutkan dedikasinya tampil sebagai komentator di kompetisi UFC.
"Itu bukanlah sesuatu yang saya rindukan, tetapi tentu saja saya tidak bertarung lagi dan saya mendedikasikan hidup saya untuk olahraga ini. Saya tahu banyak tentang hal ini."
"Jika Anda meminta keahlian subjektif saya, seni bela diri campuran dan iklim seni bela diri campuran saat ini akan jadi salah satu keahlian saya."
"Saya ingin tetap terlibat dengan olahraga ini. Hal itu membuat saya tetap relevan," ucap Michael Bisping.
Baca Juga: UFC 260 - Melawan Jon Jones Jadi Rezeki Nomplok untuk Si Predator
Saat tampil di beberapa kesempatan bersama BT Sport jelang seri duel UFC 260 yang menampilkan main event Francis Ngannou vs Stipe Miocic, Michael Bisping ditanya apakah dia akan mengomentari event pay-per-view tersebut.
Michael Bisping memberikan responnya dan mengatakan bahwa dia tidak merasa cukup besar untuk menjadi komentator di pertarungan PPV tersebut.
"Saya tidak akan mengambil yang ini. Saya tidak cukup besar untuk acara PPV."
"Mungkin suatu hari nanti, tetapi sekarang saya berada di UFC Fight Night, yang mana saya suka melakukannya," kata Michael Bisping dikutip Juara.net dari Sportskeeda dan BT Sport.
Bisping sendiri di kanal YouTube-nya membagikan pengalaman menegangkan saat pertama kali menjadi komentator di UFC.
Bisping sedang membantu sebagai komentator di UFC Fight Night: Fortazela pada 2019.
Baca Juga: UFC 260 - Raja Titan Punya Sesuatu yang Tidak Dimiliki Predator UFC
Menyesuaikan dengan iklim panas Brasil membuatnya sadar bahwa pekerjaan sebagai komentator itu sangat melelahkan.
Setelah melakukan debutnya sebagai penyiar pasca-pertarungan, Michael Bisping diinstruksikan untuk tidak mengulangi pertanyaan yang sudah diajukan.
Dia harus memberikan pertanyaan baru dan inovatif kepada setiap petarung setelah pertandingan berakhir.
"Saya menempatkan diri di bawah tekanan gila ini untuk mengajukan pertanyaan yang berbeda setiap saat."
"Di sana ada beberapa kejadian seperti earpiece lepas dari telinga saya karena saya berkeringat."
"Di Brasil, itu sangat panas seperti neraka, kawan. Beberapa detik lagi saya harus membuka mulut."
"Saya tidak tahu apa pertanyaan utama saya karena tidak ingin mengulangi pertanyaan," pungkas Michael Bisping.
Baca Juga: Gara-gara Eks Juara UFC, Petarung Tukang Kisruh Ketakutan Sampai Telepon Polisi
Cukup mengejutkan bahwa sekelas legenda UFC seperti Bisping bisa dibuat mengalami kesulitan menjadi seorang penyiar dan komentator.
Namun, Michael Bisping terlihat memiliki kemampuan yang cukup bagus sebagai komentator.
Banyak penggemar mulai menyukainya sebagai seorang komentator di UFC dan berharap ke depannya menjadi komentator pada ajang pertarungan besar seperti UFC 260.
Baca Juga: UFC 260 - Jon Jones Minggir Dulu, Raja Raksasa Ingin Fokus Lawan Predator UFC
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | sportskeeda.com, YouTube, BT Sports |
Komentar