JUARA.NET - Pembalap Ducati, Johann Zarco, mengaku tidak puas meski menjadi pembalap nomor satu di pabrikannya dan telah melampaui ekspektasi.
Johann Zarco menjadi pembalap yang cukup mengejutkan pada paruh pertama MotoGP 2021.
Finis di urutan ke-13 tahun lalu, Zarco sukses duduk di posisi runner-up klasemen sementara kejuaraan dunia MotoGP 2021.
Meski belum pernah memenangi balapan, pembalap Prancis sukses mengoleksi 122 poin dari sembilan seri balapan.
Jumlah ini hanya berselisih 34 poin dari pemuncak klasemen yang mana merupakan rekan senegaranya, Fabio Quartararo.
Dilansir Juara.net dari Motorsport.com, Johann Zarco memberikan komentanya mengenai pencapaian ini.
Pembalap nomor 5 mengakui bahwa pencapaiannnya itu melebihi ekspektasi di awal musim.
Baca Juga: Beda dari VR46 dan Pramac, Ducati Cuma Layani Gresini Dua Musim
"Ini lebih baik dari ekspektasi saya, lebih baik dari apa yang bisa saya umumkan di awal musim," kata Johann Zarco.
Meskipun mengakui targetnya sudah terlampaui, Johann Zarco mengaku tidak bisa mengistirahatkan dirinya untuk saat ini.
Pasalnya, Zarco mengakui tidak ingin kehilangan kesempatan.
Menurutnya, dengan posisi saat ini, dia memiliki peluang yang bagus untuk merebut gelar juara dunia.
"Tetapi begitu berada di sana, Anda perlu mengambil kesempatan ini dan itu adalah target akhir saya. Memperebutkan gelar dan mencoba menjadi juara dunia di MotoGP," lanjutnya.
“Jadi, jika semuanya datang sekarang, saya harus pintar dan mengambilnya."
"Pencapaian ini lebih baik daripada yang bisa saya harapkan, tetapi saya tidak bisa mengistirahatkan diri hanya karena itu lebih baik."
Baca Juga: Ducati Buat Keputusan Benar Angkat Jack Miller dan Murid Valentino Rossi
"Saya hanya perlu menggunakan momen ini dan mengambilnya, jadi saya cukup senang."
“Jika hanya memikirkan gelar, saya bisa kecewa kehilangan poin dari Fabio di Assen."
"Tetapi, jika saya juga memikirkan kejuaraan dunia, saya senang mendapatkan poin dari pembalap yang tepat di belakang saya,"
Dengan posisinya kini, Zarco menjadi pembalap nomor satu Ducati.
Meskipun begitu, dia mengaku tidak memprioritaskan hal itu dan fokus menjadi lebih baik dari Fabio Quartararo.
“Tujuannya adalah untuk tetap di depan Fabio, bukan menjadi yang pertama di Ducati,”
“Dengan berada di belakang Fabio, saya adalah pembalap nomor satu Ducati, jadi itu bagus tetapi bukan tujuan utama."
“Dengan posisi yang bagus di kejuaraan, tujuannya adalah untuk mencetak lebih banyak poin dan bermimpi menjadi juara dunia."
“Dengan Jack Miller dan Francesco Bagnaia, saya sangat memahami satu sama lain dan itu berarti ada tiga pembalap yang sangat bagus untuk Ducati yang tidak saling bertarung," pungkas pembalap berusia 30 tahun.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar