JUARA.NET - Pembalap Pramac Ducati Racing, Jorge Martin, yang tengah bersinar justru merasa ingin meninggalkan MotoGP usai insiden yang terjadi di Portimao.
Mengawali debut di MotoGP 2021 bersama Pramac Ducati, Jorge Martin mampu menarik perhatian pencinta olahraga balap motor.
Saking apiknya performa Jorge Martin, pembalap asal Spanyol ini bahkan dibanding-bandingkan dengan sejumlah nama tenar di MotoGP seperti Jorge Lorenzo, Casey Stoner, dan Marc Marquez.
Saat membalap di seri Doha, Jorge Martin mampu menampilkan performa yang luar biasa.
Bagaimana tidak luar biasa? Pada sesi kualifikasi saja Jorge Martin mampu memperoleh waktu tercepat dengan catatan 1 menit 53,106 detik.
Pencapaian tersebut membuatnya memperoleh pole position pada MotoGP Doha 2021.
Sayangnya, Jorge Martin hanya mampu finis di urutan ke-3 saat balapan MotoGP Doha 2021 berlangsung.
Kegembiraan penampilan Jorge Martin sayangnya tidak berlangsung lama hingga seri MotoGP 2021 berlangsung di Portimao, Portugal.
Jorge Martin harus mengalami insiden buruk pada sesi latihan bebas ketiga karena mengalami kecelakaan di tikungan ke-7 Sirkuit Algarve.
Baca Juga: Karena Hal Gila Ini, Pembalap Debutan MotoGP Dibandingkan dengan Jorge Lorenzo hingga Marc Marquez
Kecelakaan tersebut membuat tubuhnya terpelanting di gravel selama 5,2 detik, terhitung dari airbag atau pelindung pertama kali aktif.
Angka tersebut membuat Jorge Martin memegang rekor kecelakaan paling lama yang pernah terjadi di MotoGP.
Kecelakaan Jorge Martin bahkan lebih horor dibandingkan yang dialami Marc Marquez pada MotoGP 2020, yang berlangsung selama 3,5 detik.
Akibat kecelakaan tersebut, Martin harus menjalani tiga kali operasi karena mengalami retak pada tulang tangan dan pergelangan kakinya.
Jorge Martin mengaku tidak ingat dengan kejadian horor tersebut, tetapi melihat lukanya begitu parah, pembalap asal Spanyol ini bahkan sempat berpikir untuk pensiun dini.
"Saya tidak ingat apa pun mengenai insiden tersebut. Saya hanya menyaksikan hal tersebut melalui televisi," kata Jorge Martin dikutip Juara.net dari Tuttomotoriweb.it.
"Ketika sampai di Barcelona, saya berpikir akan meninggalkan MotoGP karena saya berkata pada diri sendiri: 'Mungkin tidak ada gunanya menderita begitu banyak seperti ini demi balapan sepeda motor'."
"Akan ada waktu di mana Anda merasakan hal seperti: 'Mungkin saya tidak bisa membalap lagi, mungkin tangan saya tidak akan pulih 100%, atau mungkin saya tidak akan seperti Jorge Martin di Qatar lagi'," ujar Martin.
Baca Juga: RESMI - Pramac Ducati Pertahankan Zarco dan Martin hingga MotoGP 2022
Menderita cedera 8 patah tulang dan harus dioperasi sebanyak tiga kali, Jorge Martin dipastikan akan absen untuk waktu yang lama dari MotoGP.
Namun, Martin menganggap kecelakaan yang dialami dan melalui masa pemulihan cederanya sebagai bentuk latihan mental.
Pasalnya, menurut Jorge Martin, saat ini adalah waktu yang tepat untuk melatih mental dan bersikap positif supaya bisa kembali membalap di MotoGP.
"Cedera ini membantu saya mengembangkan diri sebagai pembalap dan sebagai individu, juga kekuatan mental dan hal ini sangat penting" lanjut Martin.
"Saya berusaha untuk optimistis, saya berusaha untuk tenang dan berkembang setiap hari."
"Saya pikir memiliki kesempatan untuk jadi pembalap yang sama seperti di Qatar, tetapi sekarang kami membutuhkan waktu sejenak untuk memikirkan segalanya dan menguatkan diri untuk masa depan," pungkas Jorge Martin.
Baca Juga: Marc Marquez Jadi Bukti, MotoGP Modern Sungguh Berat dan Tanpa Ampun
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar