JUARA.NET - Mantan raja kelas ringan, Khabib Nurmagomedov, mengaku dia mungkin seharusnya sudah menjadi juara dunia pada tahun 2016 jika UFC tak lebih memilih Conor McGregor.
Khabib Nurmagomedov baru-baru ini mendapatkan sebuah kesempatan untuk bertemu legenda tinju dunia, Mike Tyson.
Jagoan asal Dagestan saat itu hadir sebagai tamu dalam acara podcast Hotboxin milik Mike Tyson.
Saat itu Khabib Nurmagomedov tidak sendirian bertemu dengan Mike Tyson.
Khabib ditemani rekan satu manajemennya, yakni Henry Cejudo.
Dalam acara podcast tersebut, Khabib Nurmagomedov mengungkapkan banyak cerita mengenai perjalananya sebagai seorang petarung MMA.
Salah satu kisah yang dibagikannya adalah ketika dirinya berpeluang menjadi juara kelas ringan UFC pada tahun 2016.
Seperti yang diketahui, Khabib Nurmagomedov resmi menjadi juara kelas ringan UFC pada tahun 2018 setelah mengalahkan Al Iaquinta dalam laga perebutan titel yang lowong.
Namun, Khabib menyatakan bahwa dirinya berpeluang menjadi juara kelas ringan UFC pada tahun 2016 dengan menghadapi Eddie Alvarez.
Saat itu Khabib sedang memiliki rekor 7-0 di UFC sehingga cukup layak untuk bertarung memperebutkan sabuk.
Baca Juga: Klaim yang Menyebut Khabib Pelatih Terbaik Tahun 2021 Berbuah Kecaman
Sayangnya, hal itu batal terjadi karena UFC kemudian memilih mempertemukan Eddie Alvarez dengan Conor McGregor.
Khabib mengatakan bahwa UFC dalam hal ini melakukan permainan dengan menggunakan namanya untuk membuat Conor McGregor dan Eddie Alvarez menandatangani kontrak untuk di gelaran UFC 205.
"UFC 205, saya dikirimi kontrak untuk melawan Eddie Alvarez dalam laga perebutan sabuk juara, tetapi kemudian mendapatkan kontrak kedua untuk melawan Michael Johnson," kata Khabib Nurmagomedov dikutip Juara.net dari YouTube podcast HotBoxin.
"Ternyata Alvarez yang bertemu Conor McGregor di UFC 205 dalam laga perebutan sabuk juara."
"Saya sangat emosional di malam pertarungan itu. Kenapa UFC membuat 2 kontrak?"
"Saya pikir UFC membuat permainan di situ, mungkin saya dijadikan pion untuk membuat Conor McGregor dan Eddie Alvarez menandatangani kontrak," ujar Khabib Nurmagomedov.
Khabib sendiri mengaku ikhlas dengan UFC akhirnya memilih McGregor untuk dipertemukan dengan Alvarez.
Pasalnya, Khabib sadar diri namanya sendiri belum setenar Conor McGregor saat itu.
"Saya waktu itu ikhlas. Alvarez dan McGregor memang punya nama besar. Nama saya waktu itu belum besar," lanjut Khabib.
Baca Juga: Anak Asuhnya Lewat! Pelatih Khabib Beberkan Jagoan UFC Penghancur Semua Orang
"Saya bilang: 'Oke, silakan kalian memakai nama saya untuk membuat Alvarez-McGregor menandatangani kontrak'."
"Tetapi, carikan saya lawan. Saya ingin bertarung di malam yang sama. Akhirnya saya bertemu Michael Johnson," pungkas Khabib Nurmagomedov.
Meski mengaku ikhlas, menariknya kisah batalnya Khabib bertemu dengan Eddie Alvarez pada gelaran UFC 205 dianggap banyak pihak sebagai pemicu perseteruan Si Elang dengan Conor McGregor.
Pasalnya, pada sesi penimbangan berat badan di UFC 205, Conor McGregor terlibat pertengkaran dengan Khabib di balik panggung.
Perseteruan tersebut kemudian berlanjut hingga sekarang bahkan setelah keduanya pernah bertemu dengan Khabib meraih kemenangan di UFC 229 pada tahun 2018.
Meski terlibat rivalitas abadi, sayangnya sudah mustahil bagi para penggemar UFC untuk melihat keduanya bertarung lagi di arena oktagon.
Pasalnya, Khabib Nurmagomedov sudah tidak tertarik untuk kembali meladeni Conor McGregor serta memilih untuk pensiun secara permanen sebagai petarung UFC dan MMA.
Baca Juga: Tak Perlu Ditanya, Conor McGregor 100 Persen Keok di Tangan Islam Makhachev
View this post on Instagram
| Editor | : | Dwi Widijatmiko |
| Sumber | : | YouTube, The Mac Life |
Komentar