JUARA.NET - Raja kelas menengah UFC, Israel Adesanya, mengaku mimpinya sudah mati karena perlakuan Pemerintah Selandia Baru pada Dan Hooker.
Dan Hooker belakangan ini terlibat beberapa masalah ketika berada di kampung halamannya, Selandia Baru.
Petarung berjulukan Si Tulang Gantung ini harus berurusan dengan pihak kepolisian.
Dia dianggap melanggar pembatasan level 4 di daerahnya karena berlatih di fasilitas dengan ruang tertutup seperti sasana dalam persiapannya menyongsong UFC 266.
Padahal, sasana tersebut merupakan kepunyaan petarung kelas ringan UFC itu sendiri.
Hal ini membuat rekannya, Israel Adesanya, tidak habis pikir dengan Pemerintah Selandia Baru.
The Last Stylebender lantas mengeluarkan unek-uneknya melalui unggahan video di kanal YouTube.
"Upaya terus-menerus untuk menahan dan mengganggu tim kami City Kickboxing dari membantu kapten tim, Dan 'Hangman', bersiap-siap untuk pertarungannya adalah hal yang paling membuat saya kesal," kata Israel Adesanya.
Baca Juga: Tak Komentari Kedatangan Algojonya di UFC, Israel Adesanya Diklaim Ketakutan
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Sportskeeda |
Komentar