JUARA.NET - Jagoan kelas berat UFC, Ciryl Gane, mengatakan pekerjaan di toko mebel memiliki jasa dalam kariernya sebagai petarung MMA.
Ciryl Gane saat ini mungkin tidak pernah bermimpi bisa tampil sebagai salah satu monster terbaik kelas berat UFC.
Apalagi, kini kariernya sedang berada di puncak dengan berpeluang menjadi juara kelas berat sejati UFC.
Sebelumnya Ciryl Gane sudah berhasil merebut sabuk juara interim dengan mengalahkan Derrick Lewis di UFC 265 pada 7 Agustus lalu.
Kemenangan itu membuat Ciryl Gane berhak menjadi penantang berikutnya untuk menghadapi raja kelas berat, Francis Ngannou, dalam laga perebutan titel.
Menariknya, segala pencapaian yang diraih Ciryl Gane tidak membutuhkan waktu yang lama, yakni tiga tahun saja.
Maka dari itu, jagoan berjulukan Bon Gamin ini semakin dianggap sebagai hal besar berikutnya di kelas berat UFC.
Melalui wawancara dengan Submission Radio, Ciryl Gane membicarakan mengenai masa lalu dan perjalanan kariernya hingga memasuki dunia MMA.
Baca Juga: Demi Jinakkan Francis Ngannou, Fenomena Anyar UFC sampai Lakoni Hal Ini
Ciryl Gane mengatakan bahwa kariernya saat ini di dunia MMA tidak pernah terpikirkan terjadi ketika dia masih bekerja di toko mebel.
"Ya, itu benar, saya melakukan banyak pekerjaan ketika masih muda. Saya dulu bekerja sebagai sales untuk perusahaan mebel. Itu pekerjaan yang berat. Saya harus melakukan pekerjaan sambilan juga," kata Gane dikutip Juara.net dari Sportskeeda.com.
Gane juga ditanya apakah melakukan pekerjaannya karena paksaan atau karena dia menikmatinya.
Bon Gamin mengatakan bahwa selama tinggal di Prancis, olahraga tidak pernah dianggap sebagai pekerjaan dan tidak terlalu diperhatikan.
Gane tidak punya pilihan selain bekerja sambil melanjutkan sekolahnya.
Berbicara mengenai masuknya ke dunia MMA, Gane menyebutkan bahwa setelah bekerja di toko selama satu dekade, dia harus pergi ketika tempat kerjanya itu tutup.
Saat itulah dia memutuskan untuk menjajal olahraga adu jotos.
Seorang teman sekolah lantas memperkenalkannya pada Muay Thai.
Ciryl Gane ingat bagaimana pelatih sangat terkesan terhadap penampilannya selama menjalani uji coba pertama.
"Saya memiliki teman dari sekolah yang mengikuti Muay Thai. Dia meminta saya untuk mencoba peruntungan di olahraga itu."
"Ketika saya mencoba untuk pertama kalinya, pelatih berkata: 'Kawanku, Anda sudah pernah melakukannya?' Dia kemudian bilang: 'Ayo kita lakukan sesuatu yang nyata kalau begitu'," Ciryl Gane menambahkan.
Baca Juga: Bogem Raja KO Bisa Dijinakkan, Ciryl Gane Tak Takut Teror Francis Ngannou
Sepanjang kariernya sebagai petarung MMA dalam tiga tahun terakhir, Ciryl Gane tercatat belum pernah sekali pun merasakan kekalahan dalam 10 pertarungan.
Lewat rekor impresif tersebut, Ciryl Gane dianggap sebagai salah satu ancaman berbahaya untuk Francis Ngannou di kelas berat UFC.
Apalagi, Gane pernah menjadi rekan latihan Ngannou sebelum menjadi juara kelas berat UFC.
Dengan rekor dan pengalaman sebagai mantan rekan latihan, Gane jelas berpeluang bisa mengalahkan Ngannou.
Ciryl Gane dijadwalkan tampil menghadapi Francis Ngannou dalam laga perebutan sabuk juara sebagai duel utama di UFC 270 pada 22 Januari 2022.
Duel Gane vs Ngannou nantinya akan ditemani laga perebutan titel lain yang mempertemukan dua monster kelas terbang, yakni Brandon Moreno vs Deiveson Figueiredo.
Baca Juga: Miliki Pukulan Paling Dahsyat Sedunia, Tak Ada Petinju yang Mampu Saingi Monster UFC Ini
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | sportskeeda.com, Submission Radio |
Komentar