JUARA.NET - Raja baru kelas berat ringan, Glover Teixeira, mengaku sempat putus asa sebelum berhasil menjadi juara di UFC 267.
Glover Teixeira mempertontonkan penampilan hebat dalam laga main event UFC 267 yang dilangsungkan di Abu Dhabi pada Minggu (31/10/2021) WIB.
Bersua pemegang sabuk juara kelas ringan, Jan Blachowicz, Glover Teixeira menjadi petarung yang lebih unggul dengan sukses memecundangi jagoan asal Polandia itu.
Teixeira membuat tamat Blachowicz dengan kuncian rear-naked choke pada ronde kedua.
Kemenangan atas Jan Blachowicz menahbiskan Glover Teixeira sebagai raja baru kelas berat ringan.
Meski mampu menyudahi duel perebutan titel dalam dua ronde, kiranya butuh waktu yang tidak sebentar bagi Glover Teixeira untuk sampai ke tahap ini.
Dalam wawancara setelah duel, Teixeira mengatakan bahwa dia sudah memimpikan sabuk itu selama 20 tahun.
Baca Juga: Hasil UFC 267 - Singa Tua Juara! Glover Teixeira Bikin Jan Blachowicz Menyerah sambil Tengkurap
"Rasanya sangat luar biasa," kata Glover Teixeira seperti dilansir Juara.net dari MMA Junkie.
"Saya sangat bahagia. Inilah yang saya impikan selama 20 tahun."
"Dua puluh tahun perjalanan, naik dan turun, saya ingin mendapatkan sabuk ini. Saya ingin menjadi juara."
Dua puluh tahun yang dimaksud Glover Teixeira itu tentu dimulai sejak pertarungan awalnya sebagai atlet MMA.
Seperti yang diketahui, petarung berjulukan The Baker sudah memulai karier sebagai pendekar MMA pada 7 Juni 2002.
Pada duel tersebut, Glover Teixeira kalah dari Eric Schwartz dengan TKO pada ronde kedua dalam ajang World Cage Fighting (WEC).
Setelah itu, Teixeira menang dua kali namun kemudian kalah dari Ed Herman.
Baca Juga: UFC 267 - Tidak Cepat Tidak Lama, Ini Skenario Jan Blachowicz Kirim Glover Teixeira ke Alam Pensiun
Namun, petarung asal Brasil itu lantas membuat tren hebat dengan menang dalam 20 pertarungan secara beruntun.
Meskipun demikian, Teixeira mengaku sempat mengalami putus asa dalam perjalanan kariernya ini.
"Ada saat di mana saya pikir tidak akan pernah menjadi juara, tetapi saya menyukainya."
"Saya tetap percaya. Saya mendisiplinkan diri dengan cara yang harus saya lakukan."
"Sekarang saya memenangi sabuk ini," pungkas petarung berusia 41 tahun.
Momen yang membuat Glover Teixeira berpikir tidak akan bisa menjadi juara itu mungkin terjadi setelah berduel dengan Jon Jones.
Setelah dalam rentetan 20 kemenangan beruntun, Glover Teixeira akhirnya bersua petarung yang sering dilabeli GOAT MMA itu dalam duel perebutan titel kelas berat ringan.
Baca Juga: Respek dari Embah Buyut UFC, Khabib Nurmagomedov Bukan Budak Uang
Pada duel yang berlangsung di UFC 172 itu, Teixeira kalah dengan keputusan angka mutlak dan gagal menjuarai kelas berat ringan.
Seorang petarung biasanya akan memiliki perasaan serupa jika kalah dalam duel perebutan titel.
Perasaan yang sama juga pernah dialami Dustin Poirier kala gagal menjadi juara kelas ringan UFC usai ditumbangkan Khabib Nurmagomedov.
Tetapi sama seperti Teixeira, Poirier kini dalam fase bangkit di perjalanan kariernya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | MMAjunkie.com |
Komentar