JUARA.NET - Raja tinju dunia, Canelo Alvarez, menilai petinju muda potensial, Ryan Garcia, terlalu banyak membuang-buang waktu dan tidak berdedikasi 100 persen.
Canelo Alvarez dianggap sebagai raja tinju dunia karena dia menempati peringkat pertama dalam daftar pound-for-pound berbagai institusi.
Status Canelo Alvarez sebagai raja tinju dunia semakin sahih setelah dia menjadi juara sejati di kelas menengah super.
Pada 6 November lalu, setelah meng-KO Caleb Plant di ronde ke-11, Canelo Alvarez merebut sabuk juara IBF.
Sabuk itu melengkapi koleksi Canelo Alvarez, yang sebelumnya sudah memegang versi badan tinju WBA, WBC, WBO, dan The Ring.
Baca Juga: Hasil Tinju Dunia - Canelo Alvarez Jadi Thanos, Koleksi 5 Sabuk Lengkap dalam 322 Hari
Menjelang pertarungannya melawan Caleb Plant, petinju Meksiko bernama asli Santos Saul Alvarez Barragan ini sempat mengomentari kiprah petinju kelas ringan berbakat, Ryan Garcia.
Dalam beberapa kesempatan, Alvarez sempat menjadi mentor buat Ryan Garcia, yang punya kedekatan karena berdarah Meksiko.
Akan tetapi, saat ini Alvarez rupanya merasa kecewa pada perkembangan petinju berusia 23 tahun itu.
Canelo Alvarez menganggap Ryan Garcia membuang terlalu banyak waktu.
Garcia juga dipandang Alvarez tidak berdedikasi 100% dengan terlalu banyak menghabiskan waktunya menjadi bintang di media sosial.
Ryan Garcia memang dikenal banyak bermain-main di media sosial, terutama melakukan body shot challenge yang sangat populer.
Dalam dua tahun terakhir, Garcia hanya bertarung tiga kali.
Pada periode yang sama, Alvarez yang 8 tahun lebih tua daripada Garcia sudah naik ring sebanyak lima kali.
Garcia terakhir kali bertarung pada 2 Januari lalu dengan mengalahkan Luke Campbell dan merebut sabuk juara interim kelas ringan WBC yang lowong.
Dia dijadwalkan bertarung pada 9 Juli melawan Javier Fortuna.
Baca Juga: Duel Lawan Raja Tinju Terhalang Restu Bos UFC, Begini Respons Kamaru Usman
Akan tetapi, Garcia mundur dengan alasan perlu "mengatur kesehatannya".
Sabuk juara yang dipegang Garcia akhirnya sekarang sudah dicopot.
Bulan lalu Garcia kembali mundur dari pertarungan melawan Joseph Diaz, yang dijadwalkan berlangsung pada 27 November karena mengalami cedera tangan.
Sekarang nama Ryan Garcia semakin tergeser dari jajaran elite petinju kelas ringan, yang mana posisi itu diambil oleh Teofimo Lopez dan Devin Haney.
"Ryan memiliki banyak bakat," kata Canelo Alvarez seperti dikutip Juara.net dari Boxingway.
"Tetapi, di mata saya, dia membuang terlalu banyak waktu dan menyia-nyiakan bakatnya."
"Saya mengamatinya dan melihat dia tidak berdedikasi 100% dan bagi kami, hal itu adalah tanda-tanda buruk."
Seperti dikatakannya sang raja tinju, bakat yang dimiliki Ryan Garcia tak terbantahkan.
Saat ini Garcia memiliki rekor 21-0 dengan 18 kali menang KO.
Laga melawan Luke Campbell adalah tes terberat bagi Garcia, tetapi dia mampu melewatinya.
Sempat dirobohkan di ronde kedua, Garcia balas meng-KO Campbell dengan pukulan ke badan pada ronde ketujuh.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Boxingway |
Komentar