JUARA.NET - Legenda MotoGP, Valentino Rossi, mengungkapkan satu penyesalan terbesar di balik berbagai rekor yang ditorehkannya selama 26 tahun membalap.
MotoGP 2021 resmi berakhir dengan meninggalkan kegembiraan dan rasa haru pada seri pamungkasnya di Valencia, 14 November lalu.
Pasalnya di seri Valencia itu, Valentino Rossi resmi mengakhiri karier balapnya selama 20 tahun di MotoGP.
Berkarier selama dua dekade, Valentino Rossi jelas meninggalkan MotoGP dengan segudang prestasi yang sulit disamai oleh kompetitor lain.
Valentino Rossi tercatat telah mengikuti 432 balapan di kompetisi paling bergengsi ini dengan memperoleh 6.357 poin, 96 lap tercepat, 65 pole position, dan 235 podium.
Hanya satu rekor yang luput dari genggaman Valentino Rossi, yakni 122 kemenangan milik Giacomo Agostini.
Tercatat Valentino Rossi hanya mampu meraih 115 kemenangan dan cuma memiliki selisih 7 kemenangan dari sang legenda asal Brescia tersebut.
Kendati gagal melampaui Giacomo Agostini, Valentino Rossi mengaku tidak menyesal karena dirinya dulu membalap bukan mencari rekor.
"Saya tidak pernah membalap karena rekor," ucap Valentino Rossi dikutip Juara.net dari Tuttomotoriweb.it.
"Jika lebih fokus, pada tahun-tahun pertama, saya akan menang lebih banyak."
"Tetapi sebagai seorang anak muda, Anda punya pikiran yang bercabang-cabang dan dengan pengalaman, Anda baru belajar lebih banyak," ujar Rossi.
Pada akhirnya, rekor itu sekadar angka yang terbilang kecil dibandingkan penyesalan terbesar yang dimiliki Valentino Rossi selama 26 tahun membalap di semua kelas.
Menurut ,Rossi jauh lebih berat menerima kenyataan bahwa dirinya telah terlibat dalam kecelakaan yang merenggut nyawa teman dan muridnya, Marco Simoncelli.
Pada seri MotoGP Malaysia 2011, Valentino Rossi memang terlibat dalam insiden kecelakaan yang menewaskan Marco Simoncelli.
Saat itu, Rossi tidak sengaja melindas Simoncelli yang terjatuh tepat di hadapannya.
Akibat kejadian itu, Valentino Rossi benar-benar terpuruk, putus asa, dan menganggap insiden kecelakaan tersebut sebagai momen terburuknya selama 26 tahun membalap.
Baca Juga: Gara-gara Hal Ini, Casey Stoner Gagal Jadi Tandem Valentino Rossi
"Saya selalu mengingat-ingat momen setelah insiden yang terjadi di Malaysia sebagai salah satu yang paling buruk sepanjang hidup," ucap Valentino Rossi.
"Itu adalah salah satu momen ketika Anda tidak tahu apa yang harus Anda lakukan untuk melanjutkan kehidupan, sebuah perasaan yang tidak pernah saya lupakan."
"Akan tetapi setelah itu lebih buruk lagi karena kita kehilangan seorang pembalap hebat."
"Seorang pembalap yang bisa memiliki karier dan pertarungan hebat dengan pembalap luar biasa lainnya."
"Saya kehilangan seorang teman baik saya," ujar Rossi menambahkan.
Baca Juga: Bukan Kecepatan, Ini Hal Terpenting bagi Murid Valentino Rossi di Tes Jerez
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar