JUARA.NET - Fabio Quartararo mengaku lebih menghargai kesuksesannya dalam menjuarai MotoGP 2021 meski Marc Marquez dalam kondisi tidak fit 100 persen.
Fabio Quartararo menorehkan tinta emas di MotoGP 2021 sebagai pembalap yang berhasil memenangi hajatan tersebut.
Pembalap berjulukan El Diablo atau Si Setan ini bahkan sudah didapuk sebagai juara dunia sebelum kalender MotoGP 2021 berakhir.
Kendati demikian, masih ada beberapa pihak yang belum menganggap Fabio Quartararo sebagai juara sejati.
Keraguan itu berdasarkan lawan yang dihadapinya tahun ini.
Fabio Quartararo dianggap tidak benar-benar mengalahkan pembalap terhebat.
Jika berbicara mengenai pembalap terhebat yang menjadi kompetitor pembalap Yamaha, tentu nama Marc Marquez akan muncul.
Baca Juga: Beda dari Si Setan, Andrea Dovizioso Kesulitan Adaptasi di Yamaha
Namun, seperti yang diketahui, Marc Marquez tidak selalu hadir dalam balapan.
Setidaknya, pembalap Cervera tidak hadir dalam empat balapan pada tahun ini.
Balapan-balapan yang kehilangan sosok Marquez ini adalah dua seri pembuka di Qatar dan dua balapan penutup yang digelar di Algarve serta Valencia.
Pada seri pembuka, Marc Marquez belum benar-benar pulih dari cedera yang sebelumnya memaksa dia absen di MotoGP 2020.
Di dua balapan terakhir, dia absen karena gangguan diplopia alias penglihatan ganda yang juga pernah dialaminya pada tahun 2011.
Dalam wawancara dengan Radio Marca, Fabio Quartararo ditanya apakah dirinya merasa tidak menjadi juara sepenuhnya lantaran tidak melakoni duel penuh dengan Marquez.
Pembalap nomor 20 ini mengatakan bahwa dia tidak berpikir begitu dan menganggap dirinya sebagai juara sejati.
Baca Juga: Usai Tes Pramusim Rival Pulang Bahagia, Fabio Quartararo: Saya Pulang Jadi Juara Dunia
"Saya tidak berpikir demikian. Gelar adalah gelar," kata Fabio Quartararo seperti dilansir Juara.net dari Tuttomotoriweb.it.
"Marc adalah sebuah tolok ukur beberapa tahun terakhir."
"Dia tidak dalam kondisi 100 persen, tetapi nilai dalam kejuaraan tetap sama."
Selain, itu Fabio Quartararo menegaskan bahwa dia tidak menang dengan mudah.
Pasalnya, pada beberapa balapan dia mengalami masalah.
Maka dari itu, dengan segala permasalahan itu, pembalap asal Nice mengaku malah lebih menghargai kemenangannya.
"Ini bukan tahun yang sempurna, saya mengalami banyak kesulitan."
"Di Jerez, masalahnya ada pada lengan. Di Barcelona, setelan balap saya terbuka."
"Kami tidak menang dengan mudah dan banyak pembalap yang cepat."
"Jadi saya lebih menghargai kemenangan ini," pungkas pembalap berusia 22 tahun.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar