JUARA.NET - Petarung kelas ringan UFC, Dustin Poirier, merasa orang-orang perlu menaruh rasa hormat kepada Charles Oliveira sebagai raja kelas ringan UFC.
Dustin Poirier dan Charles Oliveira akan segera bentrok dalam gelaran UFC 269, Minggu (12/12/2021) WIB, di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat.
Ini menjadi laga perebutan titel kedua untuk Dustin Poirier setelah sebelumnya ditaklukkan oleh Khabib Nurmagomedov di kesempatan pertama.
Sementara untuk Charles Oliveira, pertarungan ini menjadi laga perdana untuknya mempertahankan sabuk juara kelas ringan UFC yang diperolehnya setelah bersua Michael Chandler di UFC 262.
Laga itu hadir setelah Khabib Nurmagomedov resmi memutuskan pensiun sehingga sabuk juara kelas ringan menjadi lowong.
Sabuk itu diperebutkan dan berhasil dimenangi oleh Charles Oliveira melalui KO atas Michael Chandler.
Namun, status juara kelas ringan UFC milik Charles Oliveira masih dipandang sebelah mata oleh banyak pihak.
Apalagi setelah jagoan kelas ringan yang lain, Justin Gaethje, mengungkapkan opini bahwa Charles Oliveira merupakan petarung yang gampang menyerah.
Lewat pernyataan tersebut, Charles Oliveira semakin diremehkan banyak pihak kendati berstatus sebagai juara kelas ringan UFC.
Sebagai penantangnya, Dustin Poirier mengaku tidak senang dengan perlakuan banyak pihak kepada Charles Oliveira.
Baca Juga: UFC 269 - Dustin Poirier Mau Menang? Pelatih Mike Tyson Minta Lakukan Hal Ini
Berbicara di acara MMA Hour, Dustin Poirier membela kehormatan Oliveira sebagai juara dengan mengatakan bahwa jagoan berjulukan Do Bronx telah mencapai sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh pengkritiknya, Justin Gaethje.
"Bung, beberapa hal mengenai pertarungan adalah setiap kali bel berbunyi, kami mendapatkan penilaian secara langsung," ucap Dustin Poirier dikutip Juara.net dari MMANews.com.
"Kami berubah dari pertarungan ke pertarungan lainnya. Banyak hal terjadi."
"Kami berada di ruang mental yang berbeda. Kami dalam kondisi fisik yang berbeda dan bentuk atau cedera berbeda."
"Ada banyak hal yang terjadi di balik layar, tetapi hal yang indah adalah setiap kali bel berbunyi, itu adalah penilaian di depan dunia."
"Jika kita melakukan penilaian dengan jujur, Charles sempat terluka dan menunjukkan ketabahannya (dalam laga melawan Chandler)."
"Dia bangkit, memenangi pertarungan, menyingkirkan mantan juara dunia, sesuatu yang tidak dilakukan Gaethje akhir-akhir ini," ujar Dustin Poirier.
Poirier percaya bahwa Oliveira pantas mendapatkan lebih banyak rasa hormat dari para penggemar dan petarung.
Poirier juga tidak akan meremehkan petarung asal Brasil tersebut saat bentrok di oktagon pada akhir pekan nanti.
"Dia telah tertekan, terluka, hampir dihabisi. Bel berbunyi, dia kembali, dan memenangi sabuk juara," kata Poirier melanjutkan.
"Saya di sini tidak bermaksud menyudutkan siapa pun atau berbicara buruk mengenai seseorang."
"Bung, orang-orang suka mencoba berbicara buruk pada seseorang. Hormati dia. Dia seorang juara dunia."
Baca Juga: UFC 269 - Tak Sampai Lima Ronde, Dustin Poirier Jadi Juara Baru Kelas Ringan
"Itu tugas yang sulit dan saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuk menempatkan diri dalam kondisi terbaik agar mampu berkompetisi pada 11 Desember nanti selama 25 menit dan menjadi juara dunia, sebuah tujuan yang sudah saya inginkan sedari muda."
"Hanya itu, saya tidak ingin terlalu terlibat dalam masalah ini terlalu jauh," ujar Dustin Poirier.
Jika kritik untuk Oliveira datang hanya untuk mengingat kesulitan yang dia atasi di awal kariernya di UFC dan mempertimbangkan rentetan kemenangan fenomenalnya saat ini, Poirier yakin para penggemar akan melihat betapa berharganya dia sebagai juara.
"Satu hal untuk bisa masuk ke organisasi ini dan mencapai puncak, tetapi hal yang berbeda ketika melakukannya selama satu dekade seperti yang telah Oliveira lakukan."
"Hal itu menunjukan bahwa orang ini petarung sejati," pungkas Dustin Poirier menambahkan.
Baca Juga: UFC 269 - Supaya Gampang, Dustin Poirier Mending Beli Sabuk Saja
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | MMANews.com, MMA Hour |
Komentar