JUARA.NET - Davide Brivio membagikan kisahnya kala menjadi salah satu sosok penting pembajakan Valentino Rossi dari Honda ke Yamaha pada tahun 2004.
Davide Brivio resmi meninggalkan Suzuki pada akhir musim 2020 demi menjabat sebagai Direktur Balap tim Formula 1 Alpine tahun ini.
Meski sudah meninggalkan MotoGP, Davide Brivio memiliki sejarah panjang di dunia balap motor roda dua paling bergengsi ini.
Bergabung dengan MotoGP di tahun 2002 dengan membawa banyak pengalaman di Superbike, Davide Brivio menjadi sosok penting datangnya Valentino Rossi ke Yamaha.
Bersama dengan Lin Jarvis, Davide Brivio melakukan operasi senyap untuk membajak Valentino Rossi demi kemenangan Yamaha.
Awalnya, Yamaha tidak merestui rencana mendatangkan Valentino Rossi karena adanya anggapan bahwa The Doctor cuma sukses berkat motor Honda dan bukan kemampuannya.
Namun, Davide Brivio memiliki pandangan lain dan memanfaatkan fakta tersebut untuk membujuk serta menantang Rossi agar membuktikan anggapan tersebut salah.
"Awalnya, Yamaha tidak mau mengontrak Rossi karena ada pandangan bahwa jika dia menang semua orang akan berpikir itu hanya prestasinya dan jika tidak menang, maka fokus kesalahan ada pada motornya," ucap Davide Brivio dikutip Juara.net dari Motosan.es.
Baca Juga: Ini Momen MotoGP 2021 yang Paling Ingin Dilupakan Tandem Joan Mir
"Yang mengubah pemikiran tersebut adalah Masao Furusawa, yang pada Juni 2003 menjadi pemimpin proyek. Dialah yang meyakinkan Presiden Yamaha bahwa Valentino harus direkrut."
"Bersama-sana kami meyakinkan manajemen bahwa untuk menang, sangat penting memiliki pembalap top."
"Honda menang dan hal itu dilakukan dengan sosok yang terbaik, yakni Mick Doohan serta Valentino Rossi," ujarnya.
Pada akhirnya Davide Brivio berhasil melakukan pertemuan dengan Valentino Rossi.
Akan tetapi, pertemuan tersebut berlangsung secara sembunyi-sembunyi.
Pasalnya pertemuan itu berlangsung selama MotoGP 2003 berjalan di mana Valentino Rossi terus-terusan mendapatkan tawaran perpanjangan kontrak dari Honda.
Menariknya, salah satu pertemuan tersebut berjalan cukup lucu kala Brivo, Jarvis, dan Rossi bertatap muka di sebuah tenda di Sirkuit Brno.
"Salah satu episode teraneh terjadi di klinik berjalan di Brno. Kami bertahan di sana setelah pukul sepuluh malam, ketika semua fisioterapis dan dokter sudah pulang," kata Brivio melanjutkan.
"Kami membuka ritsleting tenda, masuk, duduk mengelilingi meja yang ada di sana, dan mulai berkumpul."
"Tiba-tiba, kami mendengar sebuah motor mendekat. Saya dan Lin Jarvis bersembunyi di bawah meja," ujarnya.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Bikin Fabio Quartararo Kena Sindir Bintang Juventus
Setelah menemui kata sepakat, Valentino Rossi akhirnya ingin melihat motor yang akan dikendarainya nanti.
Namun, lagi-lagi keinginan Valentino Rossi tersebut harus dilakukan secara diam-diam.
Situasi memaksa The Doctor harus menggunakan hoodie agar tidak dikenali oleh orang lain.
"Setelah kami selesai berjabat tangan, datanglah saatnya Vale ingin melihat motor yang akan digunakannya," kata Brivio, yang masih bungkam terkait isu dia akan kembali ke MotoGP.
"Itu terjadi di Sirkuit Donington Park. Kami menunggu hingga matahari tenggelam karena kami ingin tidak ada satu orang pun masih ada di paddock."
"Dia datang mengenakan hoodie supaya tidak dikenali orang-orang," pungkas Brivio.
Setelah agenda pembajakan paling bersejarah di dunia MotoGP tersebut, Valentino Rossi akhirnya memilih pensiun pada akhir tahun ini.
Davide Brivio sendiri merasa berterima kasih kepada Valentino Rossi karena berkat sang pembalap, kariernya di dunia balap kini menjadi sukses.
Baca Juga: Valentino Rossi Resmi Pensiun, Carlos Checa: MotoGP Tak Banyak Berubah
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar