JUARA.NET - Pelawak kondang Amerika yang juga bekerja sebagai komentator UFC, Joe Rogan, menyebut Charles Oliveira sebagai seorang monster.
Charles Oliveira seperti yang diketahui merupakan salah satu petarung paling sangar di UFC saat ini.
Saat ini, Charles Oliveira menduduki posisi kelima dalam daftar ranking pound-per-pound UFC.
Meskipun demikian, masih saja ada orang yang meragukan kehebatan petarung berjulukan Do Bronx itu.
Orang-orang yang meragukan Charles Oliveira itu biasanya hanya memandang rekor bertarung sang juara kelas ringan UFC.
Petarung Brasil ini memang tidak memiliki rekor cantik seperti halnya Khabib Nurmagomedov yang tak terkalahkan sepanjang kariernya.
Oliveira tercatat pernah kalah TKO dari petarung yang kini telah pensiun, Paul Felder.
Baca Juga: Ngebet Duel Lawan Conor McGregor, Pernyataan Charles Oliveira Ini Bisa Bikin Justin Gaethje Lega
Hal ini menggerakkan komentator UFC, Joe Rogan, untuk langsung turun tangan.
Kala berbicara di Joe Rogan Experience, pria berusia 54 tahun memberikan pesan kepada orang yang meragukan sang petarung.
Pelawak kondang Amerika ini mewanti-wanti mereka dengan menyebut Charles Oliveira sebagai monster.
"Charles Oliviera adalah monster," kata Joe Rogan.
"Orang-orang menganggap Oliviera bukan monster karena ada kalanya orang mengalahkan dia."
"Paul Felder menghancurkan dia dan ada banyak petarung yang mengalahkannya."
"Cub Swanson membuat KO dia. Orang-orang mengalahkannya."
Baca Juga: Raja Kelas Ringan UFC Beberkan Detail Duel Melawan Conor McGregor
"Tetapi, dia menjadi lebih baik. Anda harus menerimanya dan tidak memikirkan seperti ketika dia kalah."
"Dia masuk UFC ketika berusia 20 tahun."
"Jadi, bagian dari masalahnya adalah dia belajar, berkembang, dan tumbuh," pungkas pria asal New Jersey.
Charles Oliveira sebenarnya sudah cukup membuktikan dirinya melalui duel di UFC 269.
Pada saat itu, Oliveira berhasil mengalahkan Dustin Poirier yang merupakan unggulan di laga tersebut dengan kuncian di ronde kedua.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Sportskeeda |
Komentar