JUARA.NET - Direktur Pelaksana Yamaha, Lin Jarvis, mengungkapkan dia berniat untuk pensiun tetapi dirinya masih berambisi untuk meraih sebuah pencapaian.
Lin Jarvis merupakan sosok yang begitu penting dalam tim Yamaha sejak pindah ke divisi MotoGP pada tahun 1999.
Jasa Lin Jarvis ke Yamaha terbilang cukup besar lantaran bisa mendatangkan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo menjadi rekrutran terbaiknya.
Hadirnya Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo mampu menyumbangkan tujuh gelar juara dunia MotoGP untuk Yamaha.
Namun, prestasi terakhir menjadi juara dunia MotoGP yang berhasil diperoleh Jorge Lorenzo bersama Yamaha terjadi di tahun 2015.
Setelah itu, Yamaha harus berpuasa gelar dan perekrutan Maverick Vinales diharapkan menjadi solusi bagi tim asal Iwata tersebut.
Yamaha justru mengalami nasib apes di musim 2020 dan 2021 karena pandemi COVID-19 yang membuat pengembangan motor tidak maksimal karena mobilitas yang terbatas.
Di musim 2020, Yamaha dipusingkan permasalahan katup mesin rusak yang menyebabkan penampilan Rossi dan Vinales ambyar.
Baca Juga: Bukan Fabio Quartararo, Setan Justru Ada di Dalam Maverick Vinales
Lebih parahnya lagi, Maverick Vinales justru berulah dengan Yamaha dan berimbas pada pemutusan kontrak lebih awal di paruh kedua MotoGP 2021.
Mengalami situasi pelik semacam itu, Lin Jarvis mengaku lelah dengan semua kejadian tersebut.
"Saya lelah. Pandemi COVID-19 membuat beban kerja kami bertambah," ucap Jarvis dilansir Juara.net dari Tuttomotoriweb.it.
"Di waktu yang bersamaan, Anda melewatkan beberapa hal menyenangkan seperti tak bisa ke restoran, terlalu banyak pembatasan, dan kita tidak bisa lagi mengundang tamu," ujarnya.
Lin Jarvis sedikit bernapas lega setelah melalui badai dua musim terburuknya itu di mana perjudiannya menarik Fabio Quartararo menjadi pembalap tim utama Yamaha menuai keberhasilan.
Pasalnya, pembalap berjulukan El Diablo tersebut berhasil menyudahi paceklik gelar yang dialami Yamaha dengan menjadi juara dunia MotoGP 2021.
Kini Lin Jarvis memiliki sebuah target baru, yakni mendorong Quartararo untuk meraih dua gelar juara dunia untuk Yamaha dan dirinya.
Pasalnya, Jarvis kemungkinan berencana pensiun setelah Quartararo membantu tim genap merebut 10 titel gelar juara dunia MotoGP.
Baca Juga: Kepincut Yamaha, Pembalap MotoGP Ini Disebut Sampai Berusaha Rusak Kontrak dengan Tim Lain
"Gelar Fabio membuat segala kerja keras saya terbayar," ucap Lin Jarvis menambahkan.
"Saya masih termotivasi untuk melakukan pekerjaan ini."
"Tetapi, hasil bagus adalah kuncinya. Saya sudah berusia 64 tahun dan saya pikir telah kehilangan tiga atau empat musim."
"Tujuan utama saya adalah mendapatkan 10 gelar juara dunia," pungkas Lin Jarvis.
Baca Juga: Andai Fabio Quartararo Tinggalkan Yamaha, Dua Pembalap MotoGP Ini Dinilai Bakal Jadi Barang Berharga
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar