JUARA.NET - Ratu tinju kelas ringan, Katie Taylor, menyebut Conor McGregor sebagai Muhammad Ali versi UFC meski kurang diapresiasi di negaranya sendiri, Irlandia.
Conor McGregor bisa dibilang adalah salah satu petarung yang berkontribusi paling besar terhadap kejayaan UFC.
Sejak kemunculannya, Conor McGregor membuat UFC menjadi pusat perhatian penggemar olahraga tarung.
Petarung berjulukan The Notorious ini pun sering kali menjadi alasan utama mengapa penggemar menyaksikan UFC.
Dampak yang diberikan Conor McGregor kepada UFC ini sering dianggap setara dengan yang dibuat Muhammad Ali kepada dunia tinju.
Muhammad Ali sering disebut sebagai orang yang membesarkan olahraga tinju.
Ratu tinju kelas ringan, Katie Taylor, pun berpendapat demikian.
Baca Juga: Dengan Cara Ini Korban KO Kilat Conor McGregor Pecundangi Raja Sejati Kelas Bantam
Dalam wawancara dengan MMA Fightng, Taylor menilai Conor McGregor sebagai Muhammad Ali versi UFC.
"Dia selalu menjadi dukungan yang fantastis bagi saya," kata Katie Taylor.
"Tetapi, saya pikir dia seseorang yang benar-benar melampaui olahraga ini."
"Bagi saya, dia seperti Muhammad Ali dari UFC."
"Dia seorang atlet yang fantastis. Seorang pengusaha besar juga."
"Tetapi, apa yang dia lakukan dalam MMA dan UFC benar-benar luar biasa."
Meskipun demikian, ada hal yang disayangkan petinju cantik asal Irlandia ini.
Baca Juga: Jagoan Kalahan Diumpankan UFC supaya Pengganti Conor McGregor Pasti Menang
Katie Taylor mengungkapkan Conor McGregor kurang mendapatkan apresiasi di negaranya sendiri, Irlandia.
"Saya rasa dia tidak dipuja sebanyak yang seharusnya dia dapatkan di sini, di Irlandia."
"Saya pikir dia adalah superstar global mutlak dan hanya seorang atlet fenomenal."
"Dia selalu menjadi pria sejati buat saya," pungkas Taylor seperti dilansir Juara.net dari BJPenn.com.
Katie Taylor pun mencoba mengulik penyebab kurangnya apresiasi warga Irlandia kepada Conor McGregor.
Menurut pemegang lima sabuk tinju kelas ringan itu, banyak orang tidak menghargai McGregor karena tingkah lakunya di luar oktagon.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar