JUARA.NET - Bos UFC, Dana White, menyebut sistem ranking UFC bodoh dan tidak masuk akal karena peringkat baru yang diterima Amanda Nunes.
Daftar ranking UFC biasanya digunakan sebagai acuan untuk menentukan urutan penantang juara.
Selain untuk menentukan penantang juara, UFC juga memiliki daftar peringkat untuk menentukan kehebatan seorang petarung dibandingkan jagoan lainnya secara keseluruhan.
Daftar peringkat itu sering juga disebut dengan ranking pound-for-pound.
UFC membagi daftar ranking pound-for-pound menjadi dua, yakni untuk petarung laki-laki dan perempuan.
Daftar ranking UFC perempuan terkenal cenderung lebih statis karena tidak sering terjadi perubahan dalam hal juaranya.
Namun, daftar ranking ini mengalami goncangan luar biasa setelah UFC 269.
Kekalahan Amanda Nunes dari Julianna Pena membuat rankingnya di klasemen pound-for-pound juga terkena imbas.
Baca Juga: Disindir Tak Lahirkan Anak Sendiri, Amanda Nunes Beri Respons pada Ratu Baru UFC
Setelah sekian lama menguasai puncak peringkat ini, Si Singa Betina akhirnya turun juga.
Amanda Nunes bahkan langsung melorot ke posisi ketiga di bawah Valentina Shevchenko dan Rose Namajunas.
Ranking baru Amanda Nunes agaknya terlihat aneh.
Pasalnya, dia berada dua peringkat di bawah Shevchenko, jagoan yang pernah dipecundanginya dua kali.
Hal ini bahkan membuat Bos UFC sendiri, Dana White, menganggap sistem penentuan ranking itu bodoh dan tidak masuk akal.
"Saat ini Valentina adalah petarung wanita nomor satu pound-for-pound di dunia," kata pria berusia 52 tahun.
"Saya tidak tahu bagaimana Amanda turun ke nomor tiga. Hal itu sangat bodoh."
"Dia mengalahkan Valentina dua kali dan turun ke peringkat ketiga."
Baca Juga: Eks Ratu UFC Tak Terkejut Julianna Pena Bisa Bikin Amanda Nunes Tamat
"Peringkat ini kadang tidak masuk akal," pungkas Dana White seperti dilansir Juara.net dari Sportskeeda.
Tidak cuma ranking pound-for-pound, daftar penantang juara divisi kadang juga tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Penantang juara urutan pertama sering kali dilewatkan untuk menyabung raja divisi dengan petarung yang lebih menjual.
Kasus seperti ini sering terjadi di divisi yang banyak dihuni petarung bintang seperti kelas ringan.
Justin Gaethje, yang sudah lama nangkring di urutan pertama daftar penantang juara, belum juga masuk duel perebutan titel setelah era Khabib Nurmagomedov.
Gaethje diluputkan dari perebutan sabuk peninggalan Khabib di UFC 262 kendati menduduki peringkat pertama.
Baru-baru ini petarung berjulukan The Highlight ini bahkan terancam mendapatkan dampak dari keanehan ranking UFC.
Pasalnya, dia berpotensi dikangkangi Conor McGregor, yang saat ini berada di ranking 9 dalam hal perebutan takhta juara.
Charles Oliveira sebagai raja kelas ringan mengakui lebih cenderung menyepakati duel dengan Conor McGregor ketimbang menghadapi Justin Gaethje karena faktor uang.
| Editor | : | Dwi Widijatmiko |
| Sumber | : | Sportskeeda |
Komentar