JUARA.NET - Kurang dari 48 jam setelah sukses mempertahankan sabuk juara kelas berat, Francis Ngannou malah membongkar borok UFC dan kontrak yang ditawarkan kepadanya.
Francis Ngannou membuktikan dirinya adalah jagoan nomor satu di kelas berat UFC saat ini.
Dalam gelaran UFC 270, Minggu (23/1/2022) WIB, Francis Ngannou mengalahkan Ciryl Gane.
Akan tetapi, kesuksesan Francis Ngannou diselimuti atmosfer panas antara dirinya dengan UFC.
Si Predator tidak mau menandatangani kontrak baru bersama UFC.
Baca Juga: Hasil UFC 270 - Tampil Solid, Francis Ngannou Nodai Rekor Suci Ciryl Gane
Francis Ngannou sempat mengungkapkan dia tidak mau lagi dibayar 500-600 ribu dolar AS (sekitar 7,1-8,6 miliar rupiah) untuk bertarung di UFC.
Tetapi, saat diwawancarai Ariel Helwani di acara MMA Hour, Francis Ngannou menyatakan alasannya bukan melulu uang.
Jagoan asal Kamerun itu membongkar borok-borok UFC dan kontrak yang ditawarkan kepadanya.
Ngannou boleh jadi "meledak" setelah tak tahan lagi dengan sikap UFC.
Usai UFC 270, Bos UFC, Dana White, malah mengabaikan Ngannou dengan tidak menyematkan sabuk juara dan tidak hadir di konferensi pers.
"Saya tidak peduli (soal Dana White mengabaikannya). Saya sudah menegaskan sikap saya," kata Ngannou.
"Kontrak baru itu menggoda, sangat bagus dalam hal uang, tetapi ini bukan hanya soal uang," lanjutnya.
"Saya meninggalkan kontrak barunya di atas meja. Saya hanya mengambil 600 ribu dolar bayaran untuk UFC 270."
"Saya meninggalkan uang lebih banyak lagi di atas meja, mungkin sekitar 7 juta dolar AS (100 miliar rupiah lebih)."
"Tetapi, saya sudah cukup bahagia dengan 600 ribu dolar karena saya masih bertarung untuk apa yang saya cintai."
Baca Juga: Dicuekin Bos UFC, Francis Ngannou Tidak Bertarung Lagi di Tahun 2022
"Uang tidak bisa memperbaiki situasi ini. Saya tidak percaya hal itu."
"Klausul-klausul kontraknya, semua yang mereka masukkan di dalamnya, mereka membelenggu Anda."
"Anda tidak bisa melakukan apa-apa, Anda tidak mempunyai hak."
"Kontrak itu hanya menguntungkan satu arah walaupun Anda bukannya tidak mendapatkan apa-apa."
"Anda tidak punya asuransi kesehatan walaupun mempertaruhkan tubuh untuk menyediakan pertunjukan ini."
"Tidak ada asuransi, tidak ada garansi."
"Saya bisa menerima kondisi itu kalau saya adalah karyawan kontrak, tetapi jika demikian, perlakukan saya sebagai karyawan kontrak."
"Entah saya jadi karyawan tetap atau yang dikontrak independen, jelaskan dalam kontrak. Yang ada adalah campur aduk."
"Ini mungkin hal yang paling saya benci dalam kontrak itu," ujar Ngannou.
"Bagaimana mereka memegang semua kartu, mereka punya kekuatan untuk menghancurkan Anda."
Baca Juga: Pantas Galau, Francis Ngannou Harus Bertarung 50 Kali supaya Dibayar Setara Tyson Fury
"Begitu Anda tidak bilang setuju, mereka langsung menjatuhkan Anda."
Ngannou diketahui menginginkan ada klausul dalam kontrak UFC yang mengizinkannya bertanding tinju.
UFC tidak memberikan izin itu tetapi mereka juga tidak memberikan jaminan keuangan yang lebih baik kepada Ngannou dengan tidak adanya asuransi kesehatan.
Boleh jadi kondisi ini yang membuat Ngannou menyebut malah rela dirinya dijadikan karyawan kontrak.
Dengan begitu, dia akan memiliki opsi yang lebih bebas.
Kemenangan di UFC 270 sebetulnya membuat kontrak Ngannou otomatis diperpanjang tiga pertarungan atau satu tahun lewat klausul kejuaraan.
Akan tetapi, dengan sikapnya sekarang, boleh jadi Ngannou bakal menolak bertarung sampai kontrak tahunannya habis.
Si Predator tidak khawatir sabuk juaranya akan dicopot.
"Saya bahagia, saya bangga. Saya sudah mencapai banyak hal."
"Saya tidak mengkhawatirkan hal tersebut (sabuk juaranya dicopot) karena pada akhirnya itu hanya sebuah sabuk."
"Segera setelah mereka mengambil sabuk itu, saya menjadi agen bebas."
"Apakah UFC masih menginginkan saya bertarung bersama mereka."
"Anda harus mengajukan pertanyaan itu kepada UFC dan mereka yang seharusnya menjawab pertanyaan itu."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | MMA Hour |
Komentar