JUARA.NET - Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, menyebut tes pramusim MotoGP seperti di Mandalika yang digelar pada tanggal 11-13 Februari tidak masuk akal.
Tes pramusim di Sirkuit Mandalika pada akhir pekan lalu menjadi yang terakhir sebelum para pembalap mengawali gelaran MotoGP 2022.
Tes pramusim yang satu ini diketahui berbeda dari tes-tes sebelumnya.
Biasanya tes pramusim MotoGP hanya digelar dalam dua hari.
Namun, tes pramusim di Indonesia dihelat dalam tiga hari.
Tes dengan model tiga hari ini mendapatkan beragam tanggapan dari para pembalap MotoGP.
Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, menjadi salah satu yang kurang sepakat dengan tes pramusim seperti di Mandalika tersebut.
Dilansir Juara.net dari Speedweek.com, Aleix Espargaro menyebut tes semacam itu tidak masuk akal sama sekali.
Baca Juga: Aleix Espargaro Sebut Motor Aprilia Paling Jagoan Sejagat MotoGP dalam Hal Ini
Menurut pembalap dengan nomor start 41 itu, tes tiga hari sangat melelahkan.
"Tidak masuk akal sama sekali," kata Aleix Espargaro.
"Saya pikir semua pengemudi di komisi keselamatan setuju bahwa mereka mungkin menguji sedikit lebih lama."
"Tetapi lebih dari dua hari pada suatu waktu, itu tidak berhasil dari sudut pandang saya."
"Kami bukan mesin, pada akhirnya Anda hanya menghabiskan lebih banyak waktu di dalam garasi."
"Lebih baik memfokuskan segalanya pada dua hari setidaknya pada dua trek yang berbeda, mungkin tiga."
"Masalahnya adalah kami lelah pada hari ketiga."
"Hal itu normal, kami bukan mesin," pungkas pembalap asal Granollers.
Baca Juga: Pembalap yang Tak Pernah Menang Ini Bilang MotoGP 2022 Akan Jadi Hajatan Tersulit Sepanjang Sejarah
Aleix Espargaro lantas menegaskan bahwa dia lebih menyukai tes dua hari seperti yang diadakan di Sepang, Malaysia.
Sebenarnya, pembalap Aprilia seperti Aleix Espargaro menjalani tes yang lebih lama di Sepang.
Pasalnya, Aprilia masuk kategori tim konsesi yang membuat mereka menjalani tes shakedown sebelum tes pramusim.
Namun, antara tes shakedown dan tes pramusim sebenarnya masih ada jeda dua hari sehingga memungkinkan pembalap untuk rehat.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar