JUARA.NET - Resmi memperpanjang kontrak Francesco Bagnaia hingga 2024, Ducati meyakini murid Valentino Rossi itu bakal menghentikan puasa mereka memiliki pembalap juara dunia MotoGP.
Pada Senin (21/2/2022), Ducati mengumumkan bahwa Francesco Bagnaia resmi memperbarui kontraknya hingga 2024.
"Kami bahagia memiliki Pecco untuk dua tahun lebih lama," ujar Manajer Umum Ducati, Luigi Dall'Igna, seperti dikutip Juara.net dari Crash.net.
Ducati begitu percaya diri memperpanjang kontrak Francesco Bagnaia karena meyakini pembalap asal Italia itu punya potensi menjadi juara dunia MotoGP.
Pabrikan dari Bologna itu sudah sangat lama berpuasa gelar juara dunia pembalap MotoGP.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Belum Bisa Menilai soal Rival Paling Membahayakan di MotoGP Qatar 2022
Pembalap Ducati terakhir yang mampu menjadi juara dunia MotoGP adalah Casey Stoner pada tahun 2007.
"Sejak datang pada 2019, Pecco memperlihatkan bakat hebat dan kemampuan menginterpretasikan motor Desmosedici GP dengan sangat bagus," lanjut Dall'Igna.
"Musim lalu dia tumbuh secara signifikan dan bersaing untuk gelar juara dunia."
"Pecco sudah menjadi dewasa sebagai seorang pembalap dan kami yakin dia memiliki potensi untuk merebut gelar juara dunia bersama kami," pungkas Dall'Igna.
Tak pelak, keyakinan Ducati terhadap kapasitas Francesco Bagnaia muncul dari keberhasilan sang pembalap memutus puasa kemenangannya sendiri.
Sejak bergabung ke Ducati pada 2019, Bagnaia sempat lama beradaptasi dengan motor Desmosedici.
Selama dua setengah tahun Bagnaia tidak pernah menjadi pemenang sebuah seri balapan di kelas utama.
Pada 12 September lalu, jebolan akademi Valentino Rossi ini akhirnya menang untuk pertama kalinya di MotoGP Aragon 2021.
Keberhasilan itu seolah membuka keran untuk potensi terbaik Bagnaia.
Setelah momen buka puasa kemenangan itu, Bagnaia bablas mendominasi MotoGP.
Baca Juga: Tak Lakukan Hal Spesial tetapi Gacor di Tes Pramusim MotoGP 2022 Sepang, Bagnaia Sangat Optimistis
Dalam enam balapan terakhir MotoGP 2021, Francesco Bagnaia menang 4 kali dan 5 kali finis di podium.
Satu-satunya kegagalan di MotoGP Emilia Romagna 2021 bahkan juga terjadi saat Bagnaia sedang meimpin lomba tetapi kemudian terjatuh.
Sejak berhasil meraih kemenangan pertama di MotoGP, Bagnaia berubah menjadi pembalap yang bahkan lebih bagus daripada Casey Stoner di Ducati 2007.
Dulu Casey Stoner langsung menang dalam balapan pertamanya bersama Ducati.
Tetapi, dalam enam balapan setelah kemenangan pertama bersama Ducati itu, Stoner hanya menang tiga kali.
Dalam enam balapan pertama MotoGP 2007 itu, Stoner total mengoleksi 115 poin.
Jumlah itu 2 poin lebih sedikit dari yang diperoleh Bagnaia sejak dia memetik kemenangan pertama di atas motor Ducati.
Tidak heran jika sekarang Ducati yakin Francesco Bagnaia akan meneruskan jejak Casey Stoner sekaligus menghentikan penantian mereka terhadap figur seorang juara dunia pembalap.
Kalau mampu meneruskan performanya seperti di 6 balapan terakhir MotoGP 2021, Bagnaia memang memiliki semua potensi untuk menjadi pembalap yang lebih bagus daripada Stoner.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar