JUARA.NET - Pol Espargaro mengatakan bahwa hasil dari MotoGP Qatar 2022 adalah pesan gamblang kebangkitan Honda bersama dirinya.
Dua tahun belakangan Honda mengalami kemerosotan yang cukup tajam di MotoGP.
Jika biasanya mampu finis pada urutan pertama dan kedua di klasemen pabrikan MooGP, Honda cuma finis di urutan keempat serta kelima di tahun 2020 dan 2021.
Namun, aroma kebangkitan mulai ditunjukkan Honda pada MotoGP Qatar 2022, Minggu (6/3/2022) di Sirkuit Lusail.
Dua pembalap dari tim Repsol Honda, Pol Espargaro dan Marc Marquez, mampu finis di jajaran lima besar.
Dilansir Juara.net dari Crash.net, Pol Espargaro mengatakan bahwa hasil itu merupakan pesan gamblang kembalinya Honda.
Pol Espargaro mengatakan bahwa Honda kini kembali tidak hanya dengan Marc Marquez namun juga dengan dirinya.
"Pada akhirnya saya senang karena ini adalah pesan yang jelas bahwa Honda kembali, tidak hanya dengan Marc Marquez, tetapi juga dengan saya." kata Pol Espargaro.
Baca Juga: Bukan Lagi Bocah, Bos Minta Pol Espargaro Patenkan Target Ini
Pernyataan Pol Espargaro ini bak menjadi penegasan bahwa dia sekarang sejajar Marc Marquez sebagai andalan Honda.
Klaim pembalap asal Granollers ini memang tidak berlebihan.
Pada balapan MotoGP Qatar 2022, Pol Espargaro mampu finis lebih baik daripada Marc Marquez.
Pol Espargaro finis ketiga sedangkan The Baby Alien mengakhiri balapan di posisi kelima.
Espargaro malah sempat menduduki posisi sebagai pemimpin balapan namun harus terdepak oleh Enea Bastianini dan Brad Binder.
Dalam kesempatan yang sama, Pol Espargaro menjelaskan bagaimana dia bisa tersalip dua pembalap itu.
"Saya memimpin sebagian besar balapan dan menghadapi lomba yang berbeda dari yang kami rencanakan."
“Saya mendorong ban pada batasnya, mendorong mesin pada batasnya."
Baca Juga: Motor Tidak Lagi Marc Marquez-Sentris, Semua Pembalap Honda Puas
"Pada akhirnya, ketika tujuh lap tersisa, saya tahu ban saya akan habis."
“Saya mulai kehilangan sisi kanan ban belakang saat masuk ke tikungan. Kemudian ban depan mulai mengunci."
"Gaya berkendara saya cenderung didasarkan pada rem belakang."
“Begitu saya harus menggunakan rem belakang dan rupanya itu terkunci, maka saya tahu bahwa saya sudah tamat."
"Enea melewati saya dan saya menangkap slipstream-nya."
"Kecepatan saya meningkat begitu banyak saat melebar sehingga saya pikir akan berakhir di area gravel."
"Tetapi, saya bisa berhenti di akhir trek dan hanya Brad Binder yang menyalip saya," pungkas pembalap berusia 30 tahun.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar