JUARA.NET - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, menyebut pabrikan yang dia bela ingin agar tandemnya, Pol Espargaro, menjadi juara dunia MotoGP.
Pol Espargaro mulai mencuri perhatian sejak gelaran MotoGP 2022 dimulai.
Pembalap dengan nomor start 44 ini mampu finis di posisi ketiga pada MotoGP Qatar 2022 yang diselenggarakan 6 Maret lalu di Sirkuit Losail.
Pol Espargaro bahkan sempat menjadi pemimpin balapan di hajatan itu.
Adik dari Aleix Espargaro ini bahkan bisa finis lebih baik ketimbang Marc Marquez.
Padahal, Marc Marquez dikenal sebagai andalan Honda sebelum ini.
Tak pelak banyak pihak menduga Honda akan mengalihkan dukungan kepada Pol Espargaro untuk menjadi juara dunia.
Marc Marquez rupanya juga mengakui Honda ingin Pol Espargaro menjadi juara dunia MotoGP.
Baca Juga: Marc Marquez Mengaku Sengaja Tidak Menang di MotoGP Qatar 2022
Namun, hal itu berbeda dari dugaan banyak orang yang mengira Honda akan fokus membuat Espargaro menjadi juara dan menyingkirkan Marquez.
Marquez menyebut target juara itu memang melekat pada setiap pada pembalap yang dikontrak Honda.
"Saya selalu memiliki rekan setim yang kuat," kata pembalap dengan nomor start 93 seperti dilansir Juara.net dari Speedweek.
"Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, saudara saya, yang masih rookie tetapi akhirnya mendapatkan dua podium."
"Honda selalu memilih pembalap yang kuat."
"Saya berada dalam kondisi maksimal saat Dani atau Jorge di sini."
"Sekarang saya sedang dalam perjalanan mencoba pulih dan mencapai level yang lebih tinggi."
"Pol sangat cepat. Rivalitas dalam tim selalu bagus untuk naik level. Itulah tujuan tim."
Baca Juga: Motor Sulit Dimengerti, Marc Marquez Takjub pada Kuda Besi KTM
"Baik Jorge maupun Pol dikontrak dengan tujuan memenangi Kejuaraan Dunia dan tidak ada yang lain," pungkas Marc Marquez.
Kendati demikian, tidak ada pembalap Honda selain Marc Marquez yang bisa melengkapi target ini sejak kedatangannya.
Sejak kedatangan Marquez di tahun 2013, pembalap yang kini berusia 29 tahun itu berhasil mempersembahkan 6 gelar juara dunia untuk Honda.
Akan tetapi, hal itu rupanya juga memberikan dampak negatif pada pabrikan asal Jepang itu.
Honda terlihat terlalu bergantung pada sang pembalap hingga membuat motornya sering dibilang hanya bisa digunakan Marc Marquez.
Alhasil, saat Marc Marquez tidak tampil maksimal pada tahun 2020 dan 2021, peringkat Honda langsung anjlok.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar