JUARA.NET - Pembalap Gresini Ducati, Enea Bastianini, mengaku tidak tertekan jelang MotoGP Indonesia 2022 lantaran bukan merupakan pengendara tim pabrikan.
Usai selesainya gelaran MotoGP Qatar 2022, para penunggang kuda besi langsung menatap MotoGP Indonesia 2022.
Hajatan yang akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, ini akan berlangsung pada 20 Maret mendatang.
Jelang MotoGP Indonesia 2022, puncak klasemen Kejuaraan Dunia berada di genggaman Enea Bastianini.
Enea Bastianini menduduki posisi teratas ini berkat hasil di Qatar yang menyatakan dirinya sebagai pemenang.
Kendati demikian, Sirkuit Mandalika belum cukup bersahabat dengan pembalap asal Rimini ini.
Pada tes pramusim lalu, Enea Bastianini hanya mempu bercokol di urutan ke-13 berdasarkan catatan waktu selama tiga hari tes.
Kondisi seperti ini biasanya akan membuat seorang pembalap berada di bawah tekanan.
Baca Juga: Enea Bastianini Bikin Manajer Teringat Sosok Pembalap yang Meninggal Seusianya
Kendati demikian, Enea Bastianini tidak merasakan perasaan demikian.
Dilansir Juara.net dari Speedweek, pembalap berusia 24 tahun ini mengungkapkan alasannya.
Alasan utama Bastianini bebas dari tekanan semacam ini adalah karena dia bukan pembalap dari tim pabrikan.
“Saya tidak memiliki tekanan di tim," kata Enea Bastianini.
"Pasalnya, saya tidak berada di tim pabrikan."
"Saya yakin pembalap lain merasakan lebih banyak tekanan dengan motor tahun 2022."
"Hal itu bisa berubah di masa depan, tetapi saat ini saya tidak memiliki pedoman utama."
Enea Bastianini sendiri saat ini memang baru tergabung di tim satelit Ducati, Gresini.
Baca Juga: Hasil MotoGP Qatar 2022 - Francesco Bagnaia Jatuhkan 2 Motor Ducati, Enea Bastianini Menang
Bastianini bertandem dengan rookie yang datang dari Moto2, Fabio Di Giannantonio.
Pernyataan Enea Bastianini itu agaknya sedikit menyenggol Jack Miller dan Francesco Bagnaia yang saat ini mengisi tim pabrikan, Ducati Lenovo.
Bagnaia dan Miller memang gagal menampilkan performa maksimal pada seri pertama di MotoGP Qatar 2022.
Alih-alih tampil menawan, Francesco Bagnaia dan Jack Miller malah gagal menyelesaikan balapan.
Bagnaia sendiri mengakui bahwa dia mendapatkan tekanan karena harus bekerja terlalu keras di balapan itu.
Murid Valentino Rossi ini mengungkapkan bahwa dia harus melakukan tugas seperti pembalap penguji di Qatar sehingga tidak bisa fokus pada balapan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar