JUARA.NET - Pensiunan pembalap, Jorge Lorenzo, menganggap Yamaha tidak senang dirinya menjadi juara di MotoGP 2015.
Jorge Lorenzo pernah membuat sejarah hebat kala masih aktif membalap di kelas utama Grand Prix.
Lorenzo menjadi satu-satunya orang yang mampu memutus dominasi Marc Marquez.
Momen Jorge Lorenzo menghentikan dominasi Marc Marquez itu terjadi pada tahun 2015.
Lorenzo tidak hanya mengakhiri dominasi Marc Marquez, namun juga superioritas Honda.
Pembalap Mallorca itu sendiri berstatus pembalap Yamaha tatkala memenagi Kejuaraan Dunia MotoGP 2015.
Yamaha seharusnya senang ada pembalapnya yang berhasil memecundangi rival pabrikan.
Akan tetapi, Jorge Lorenzo malah menuturkan hal yang sebaliknya.
Baca Juga: Marc Marquez Pembalap Terkuat, Orang Lain Bakal Remuk jika Ditimpa Masalah yang Sama
Dalam wawancara dengan DAZN, pembalap berusia 34 tahun itu mengaku Yamaha tidak senang dengan kemenangannya.
Lorenzo menganggap pabrikannya itu lebih senang rekan setim dia, Valentino Rossi, yang menjadi pemenang.
Menurutnya, Yamaha ingin Valentino Rossi yang menang karena hal itu akan menarik perhatian media.
“Yamaha tidak merasa baik," kata Jorge Lorenzo seperti dilansir Juara.net dari Tuttomotoriweb.
"Mereka tertarik dengan kemenangan Valentino, untuk lebih menarik media."
"Jika punya pilihan, mereka lebih suka dia yang menang."
Meski rekan setim, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi adalah rival sengit pada tahun tersebut.
Salah satu perselisihan paling panas antara Lorenzo dan Rossi terjadi di MotoGP Malaysia 2015.
Lorenzo marah setelah Valentino Rossi tidak dikenai penalti karena menurutnya VR46 membuat Marc Marquez terjatuh.
Jorge Lorenzo dengan jelas menunjukkan kemarahan ini dengan langsung meninggalkan podium tanpa melakukan selebrasi.
"Jadi saya membuat gestur di podium untuk pergi tanpa merayakan kemenangan."
"Kemudian hubungan itu terus memburuk."
"Saya membawanya sampai ke kejuaraan yang berhasil saya menangi," pungkas pembalap dengan lima gelar juara dunia.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar