JUARA.NET - Francesco Bagnaia mengaku bahwa awalnya cuma main-main dalam balapan tetapi berubah sejak jadi murid Valentino Rossi di Akademi VR46.
Francesco Bagnaia mengawali kariernya dalam dunia balap sejak tahun 2009.
Namun, Bagnaia mengaku belum terlalu serius dalam menjalani kariernya ini.
Hal ini diungkapkan Francesco Bagnaia dalam wawancara dengan Speedweek.
Pecco mulai fokus dalam karier membalapnya sejak bergabung dengan Akademi VR46.
“Saya menjadi lebih fokus ketika masuk akademi," kata pembalap Ducati dengan nomor start 63 di MotoGP itu.
"Sebelum itu, semua agaknya cuma main-main."
Tempat Bagnaia menimba ilmu, Akademi VR46, sendiri didirikan oleh sang juara dunia sembilan kali, Valentino Rossi.
Bagnaia lantas mengungkapkan perbedaan yang dialaminya usai digembleng Valentino Rossi.
"Valentino banyak membantu saya, dia membantu saya menjadi pembalap yang lebih baik dan lebih dewasa."
"Dia membantu saya menjadi lebih pintar dan memahami apa yang penting."
Saat bergabung dengan Akademi VR46, tandem Jack Miller di MotoGP 2022 ini memiliki mimpi untuk menjadi pembalap tercepat.
Untuk mewujudkan mimpinya itu, Francesco Bagnaia harus melakukan pengorbanan.
Di usia remajanya saat itu, Bagnaia seharusnya bisa menikmati waktu bermain dengan teman-temannya.
Pembalap asal Turin ini harus mengorbankan waktu bermain tersebut untuk latihan.
Pasalnya, dia sudah memulai kariernya di Moto3 pada saat itu.
"Saat itu saya masih muda dan ingin menjadi salah satu pembalap tercepat di dunia."
"Pada saat yang sama Anda bisa mulai lebih menikmati kehidupan dalam usia ini."
"Anda dapat pergi keluar dengan teman-teman Anda, tetapi pada saat yang sama saya memulai karier di Moto3."
"Itulah mengapa saya tidak pernah menjadi pemuda yang bersenang-senang dengan teman-temannya."
"Saya tidak bisa pergi karena harus berlatih."
"Mereka berkata: 'Oh, Anda tidak akan pernah keluar bersama kami'. Hal itu tidak mudah," pungkas runner-up MotoGP 2021.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar