Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sebelum Digembleng Valentino Rossi, Francesco Bagnaia Mengaku Cuma Main-main

By Reinaldo Suryo Negoro - Kamis, 31 Maret 2022 | 19:45 WIB
 Francesco Bagnaia dan gurunya di akademi VR46, Valentino Rossi
MotoGP
Francesco Bagnaia dan gurunya di akademi VR46, Valentino Rossi

JUARA.NET - Francesco Bagnaia mengaku bahwa awalnya cuma main-main dalam balapan tetapi berubah sejak jadi murid Valentino Rossi di Akademi VR46.

Francesco Bagnaia mengawali kariernya dalam dunia balap sejak tahun 2009.

Namun, Bagnaia mengaku belum terlalu serius dalam menjalani kariernya ini.

Hal ini diungkapkan Francesco Bagnaia dalam wawancara dengan Speedweek.

Pecco mulai fokus dalam karier membalapnya sejak bergabung dengan Akademi VR46.

Baca Juga: Dua Kali Melempem di MotoGP 2022, Murid Valentino Rossi Masih Jadi Saingan Paling Berbahaya bagi Rivalnya

“Saya menjadi lebih fokus ketika masuk akademi," kata pembalap Ducati dengan nomor start 63 di MotoGP itu.

"Sebelum itu, semua agaknya cuma main-main."

Tempat Bagnaia menimba ilmu, Akademi VR46, sendiri didirikan oleh sang juara dunia sembilan kali, Valentino Rossi.

Bagnaia lantas mengungkapkan perbedaan yang dialaminya usai digembleng Valentino Rossi.

"Valentino banyak membantu saya, dia membantu saya menjadi pembalap yang lebih baik dan lebih dewasa."

"Dia membantu saya menjadi lebih pintar dan memahami apa yang penting."

Saat bergabung dengan Akademi VR46, tandem Jack Miller di MotoGP 2022 ini memiliki mimpi untuk menjadi pembalap tercepat.

Baca Juga: Benar tentang Enea Bastianini, Francesco Bagnaia Bisa Nelangsa di MotoGP 2022 jika Ramalan Tepat Lagi

Untuk mewujudkan mimpinya itu, Francesco Bagnaia harus melakukan pengorbanan.

Di usia remajanya saat itu, Bagnaia seharusnya bisa menikmati waktu bermain dengan teman-temannya.

Pembalap asal Turin ini harus mengorbankan waktu bermain tersebut untuk latihan.

Pasalnya, dia sudah memulai kariernya di Moto3 pada saat itu.

"Saat itu saya masih muda dan ingin menjadi salah satu pembalap tercepat di dunia."

"Pada saat yang sama Anda bisa mulai lebih menikmati kehidupan dalam usia ini."

"Anda dapat pergi keluar dengan teman-teman Anda, tetapi pada saat yang sama saya memulai karier di Moto3."

"Itulah mengapa saya tidak pernah menjadi pemuda yang bersenang-senang dengan teman-temannya."

"Saya tidak bisa pergi karena harus berlatih."

"Mereka berkata: 'Oh, Anda tidak akan pernah keluar bersama kami'. Hal itu tidak mudah," pungkas runner-up MotoGP 2021.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : Speedweek.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X