JUARA.NET - Finis posisi ke-8 pada MotoGP Argentina 2022, juara dunia musim lalu, Fabio Quartararo mengeklaim bahwa putaran pertama di Termas de Rio Hondo seperti mimpi buruk.
Kondisi ini dihasilkan dari kurangnya daya cengkeram ban motor Quatararo dengan aspal Termas de Rio Hondo.
Pembalap MotoGP asal Prancis itu bahkan mengeklaim motornya sama sekali tidak mencengkeram aspal.
"Saya tidak membuat start yang bagus," ujar Quartararo dilansir Juara.net dari Speedweek.com.
"Tetapi, saat masuk ke trek lurus pertama, saya masih di posisi ke-7."
"Setelahnya, saya disalip oleh banyak pembalap pada trek lurus yang lebih panjang."
"Putaran pertama sungguh seperti mimpi buruk. Saya sama sekali tidak punya daya cengkeram," sambungnya.
Mimpi buruk Quartararo di MotoGP Argentina 2022 tak lantas cepat berlalu.
Sudah disalip banyak pembalap, Quartararo harus memperbaiki posisinya dengan usaha ekstra.
Beruntung, daya cengkeram yang dinanti Quartararo mulai mendatanginya pada putaran ke-4.
Baca Juga: Hasil MotoGP Argentina 2022 - Akhiri Puasa 18 Tahun, Aleix Espargaro Berbuka di Argentina
"Dua lap pembuka sudah seperti bencana karena saya disalip banyak orang," curhatnya.
"Dari putaran ke-4, daya cengkeram mulai sedikit membaik."
"Tetapi, saya sadar bahwa daya cengkeram saat balapan jauh lebih buruk dari sesi latihan sebelumnya."
"Hal ini sungguh membuat saya frustrasi," sambung pembalap MotoGP dari tim Monster Energy Yamaha tersebut.
Sempat terjerembab ke tempat-13, pada akhirnya Quartararo berhasil memperbaiki posisinya.
Ia kemudian finis di posisi ke-8 dengan jurang jarak waktu cukup jauh dari pemenang MotoGP Argentina 2022, Aleix Espargaro.
"Saat lebih banyak menggilas ban Michelin itu, kecepatan semakin saya rasakan saat balapan," katanya.
"Tetapi, saya sudah terlalu jauh di belakang," imbuh Quartararo.
Khusus untuk Alex Espargaro yang menangi MotoGP Argentina 2022, Quartararo memberikan penghormatan sebesar-besarnya.
Baca Juga: MotoGP Argentina 2022 - Insiden dengan Jack Miller, Fabio Quartararo Angkat Bicara
"Saya ikut bahagia dengan hasil yang dipetik Aleix," ujar Quartararo.
"Karena dia sudah bekerja sangat keras untuk hasil kali ini."
"Saat saya menangi balapan pertama, itu sungguh menjadi momen terindah dalam karier saya."
"Bagi Aleix, itu jauh lebih menyenangkan lagi karena dia harus menunggu 200 seri terlebih dahulu untuk menang," pungkasnya.
Baca Juga: Raih Kemenangan Pertama di MotoGP, Aleix Espargaro Sudah Mau Nyerah Dua Tahun Lalu
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar