Berstatus sebagai pemegang sabuk juara kelas terbang, Figueiredo tidak mau UFC ciptakan perebutan gelar sementara.
Kekhawatiran ini muncul setelah Figueiredo harus menepi hingga musim dingin nanti.
Akibat cedera tangan yang diderita, dalam waktu lama bakal tidak ada pertandingan perebutan gelar yang melibatkan jagoan berjulukan Dewa Perang itu.
Jika sang juara mangkir cukup lama, maka pertandingan puncak di kelas terbang bakal kosong.
Oleh karena itu Figueiredo menduga jika UFC bakal menciptakan pertandingan perebutan sabuk juara sementara di kelasnya.
Dalam wawancara bersama Ag Fight, dia mengeklaim bahwa menggelar perebutan sabuk juara interim di kelasnya adalah penghinaan.
Dengan begitu, seolah-olah pihak UFC sengaja menyingkirkan dirinya yang sudah merengkuh rekor total 21-2-1 imbang.
“Akan sangat kacau di pihak UFC jika mereka membuat sabuk sementara," kata Figueiredo dikutip Juara.net dari BJPenn.
"Saya sedang tidak bisa bertarung kemudian mereka membuat yang lain?"
"Dengan begitu saya akan tahu mereka benar-benar tidak menginginkan saya sebagai juara."
"Saya harus memenggal kepala siapa pun yang memiliki sabuk sementara itu."
Kasus serupa seperti halnya pada Aljamain Sterling dan Francis Ngannou adalah bukti jika UFC tidak mau pertarungan perebutan sabuk juara kosong terlalu lama.
Kasus yang dialami Ngannou bisa saja juga menimpa Figueiredo.
Setelah merebut gelar, Ngannou yang baru absen 4 bulan langsung melihat ada perebutan sabuk interim di divisinya.
Figueiredo yang baru dua bulan menjadi juara sudah waswas jika dirinya bakal bernasib sama seperti Ngannou.
"Saya baru saja menjalani dua bulan dengan sabuk ini. Tidak mungkin mereka membuat sabuk sementara."
"Saya bukannya menolak bertarung, tetapi saya harus 100% dan uangnya harus bagus."
Baca Juga: Pecundang Kamaru Usman 2 Kali Bilang Paddy Pimblett Tak Bisa Jadi Juara dan Sean O'Malley Rapuh
"Saya perlu menghargai diri sendiri."
"Saya melakukan apa yang mereka sukai: saya memberi mereka pertunjukan dan saya akan menagih nilai itu sebagai atlet yang menjual pertarungan.”
Deiveson Figueredo terakhir kali tampil di oktagon pada UFC 270 dalam perebutan gelar dengan Brandon Moreno.
Setelah berhasil merebut kembali gelar miliknya, Sang Dewa Perang memanggil Kai Kara-France untuk melawannya.
Namun, ajakan bertarung melawan Kai Kara-France itu sekarang sulit terealisasi.
Hal ini dikarenakan Figueiredo mengalami cedera di tulang rawan pada tangannya.
Figgy mengungkapkan jika jarinya saat ini bengkok dan membuat dia susah menjalani latihan.
Oleh karena itu putusan untuk parkir sampai musim dingin adalah opsi terbaik baginya saat ini.
"Saya terluka. Itu adalah cedera yang membuat saya tidak bisa berlatih dengan benar."
"Saya hampir tidak bisa mengepalkan tangan."
"Saya menjalani terapi fisik untuk mengatasinya, itu adalah robekan di tulang rawan."
"Jari saya bengkok. Tangan yang lain juga terluka. Saya tidak bisa meninju bantalan dengan benar."
"Ini cedera jamak yang dialami atlet tarung dan mereka ingin saya bertarung lagi secepat ini?"
Julukan Dewa Perang yang melekat pada diri Figueiredo tidak lantas membuat dirinya tidak memiliki batasan fisik.
Dalam usia yang sudah 30-an, Figueiredo harus berhati-hati dalam berlatih.
Oleh karena itu dirinya akan mengundur laga melawan Kai Kara-France pada November 2022 saat dia kembali ke oktagon.
"Saya bukan mesin. Saya berusia 34 tahun dan harus menjaga tubuh."
"Kita bisa menjadwalkan pertarungan untuk Oktober atau November. Saya ingin dalam kondisi 100% untuk bertarung," pungkas Figueiredo.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar