JUARA.NET - Sebut Marc Marquez seperti melahap pamor tandem-tandemnya, pembalap MotoGP dari tim Suzuki, Joan Mir, tetap berani jadi rekan setim.
Belakangan ini desas-desus kepergian Mir dari Suzuki memang kembali bergema.
Apalagi, masa depan Suzuki di MotoGP juga sedang tertutup kabut tebal.
Seperti yang diketahui, Suzuki disebut-sebut bakal cabut dari ajang balap motor paling bergengsi tersebut pada akhir musim 2022.
Mir sendiri memilih tetap profesional di tengah isu yang menerpa timnya.
Namun, jika semesta akhirnya menggiring Mir pindah tim dan menjadi rekan Marc Marquez, pembalap MotoGP asal Spanyol itu mengaku berani melakukannya.
"Tentu saja saya berani jadi rekan satu tim Marc Marquez," tegas Joan Mir dilansir Juara.net dari Motosan.es.
Bekerja sebagai tandem Marquez tentu bukanlah tugas yang mudah.
Mir merasa Marquez sering melahap pamor setiap tandemnya.
Meski begitu, Mir ternyata sama sekali tidak takut akan hal itu.
Baca Juga: Sedang Pimpin Klasemen Tim Terbaik, Suzuki Malah Cabut dari MotoGP
"Saya berkata seperti ini karena dia seperti melahap semua orang yang menjadi rekannya," ungkap pembalap MotoGP berusia 24 tahun tersebut.
"Biar saya tegaskan, Marc adalah yang terbaik dalam sejarah."
"Tetapi, jadi rekan setim Marc tidak membuat saya takut," sambung Mir.
Nama Joan Mir memang digadang-gadang sebagai salah satu kandidat calon tandem baru Marquez di MotoGP.
Jebloknya performa pembalap Repsol Honda yang juga rekan Marquez saat ini, Pol Espargaro, makin memperkencang kabar tersebut.
Kendati demikian, Espargaro tetap tenang dalam menyikapi kabar dirinya yang bakal didepak Mir.
Adik dari Aleix Espargaro tersebut yakin bahwa Bos Honda, Alberto Puig tetap berada di sisinya.
"Puig adalah tipikal orang yang memberikan dukungan hingga akhir dan hingga ke batas," tutur Pol Espargaro dilansir Juara.net dari The-Race.com.
"Memang sulit untuk mendapatkan dukungan darinya."
"Tetapi, saat Anda sudah mendapatkannya, maka dia akan berada di sisi Anda dengan maksimal," sambung pembalap MotoGP asal Spanyol itu.
Jika semua bisa digelar sesuai rencana, gelaran balap musim 2022 ini masih menyisakan 15 seri lagi.
Itu artinya Espargaro punya banyak kesempatan untuk membuktikan diri.
Di sisi lain, isu Suzuki bakal pergi dari MotoGP juga bisa saja hanya merah di bibir semata.
Drama apa lagi yang bakal tersaji? Menarik untuk dinantikan.
Baca Juga: MotoGP Prancis 2022 - Balapan Paling Menantang, Target Marc Marquez Fleksibel
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motosan.es, The-race.com |
Komentar