JUARA.NET - Mantan raja kelas menengah UFC, Luke Rockhold, mengatakan bahwa sabuk juara bukan hal terpenting dari pertarungan melawan Israel Adesanya.
Luke Rockhold akan melangsungkan laga comeback setelah sekitar tiga tahun menepi.
Pertandingan terakhirnya terjadi pada 2019.
Saat itu Rockhold melakoni debut di UFC kelas berat ringan dan kalah KO lewat pukulan Jan Blachowicz pada UFC 239.
Kini Rockhold bakal kembali dan sudah tidak sabar ingin menjajal kemampuan dirinya.
Sebagai mantan juara, tentu Rockhold ingin mengadu kemampuannya dengan petarung terbaik saat ini di kelasnya, yakni Israel Adesanya.
Namun, Rockhold membantah bahwa dia ingin bertarung dengan Adesanya karena hanya mengincar sabuk juaranya.
Menurut Rockhold, menguji kemampuan melawan Adesanya yang berstatus jagoan terbaik adalah hal yang lebih penting.
Baca Juga: Sudah Jadi Iblis bagi Jagoan-jagoan UFC, Charles Olivera Tetap Belum Setara Khabib
Bagi Rockhold, kemenangan sesungguhnya adalah kepuasan bisa mengalahkan Israel Adesanya.
"Saya tidak melihat apa yang orang pikirkan. Apakah saya menginginkan sabuk juara?," ungkap Luke Rockhold dikutip Juara.net dari BJ Penn.
“Siapapun yang melihat sabuk itu dan hanya menginginkannya, dia adalah seorang pecundang."
"Saya melihat sang juara dan saya ingin mengalahkan juaranya untuk menjadi raja."
Rockhold juga menambahkan jika untuk menjadi juara tidak melulu soal sabuk yang diperoleh.
"Anda tidak bisa beranggapan bahwa sabuk akan menjadikan Anda juara."
"Mengalahkan juara adalah hal yang membuat Anda menjadi juara."
"Jadi, itulah yang seharusnya Anda fokuskan, mengejar juaranya."
"Saya ingin melawan Israel dan menguji diri saya melawan orang terbaik.”
Namun, sebelum melawan Adesanya, Rockhold harus menyelesaikan pertarungan terdekat dulu.
Jagoan yang tidak malu berguru pada Khabib Nurmagomedob walaupun sudah berusia 37 tahun ini akan tampil dalam pertarungan UFC 277 melawan Paulo Costa (30/7/2022).
Laga ini sekaligus menjadi pertarungan comeback-nya di kelas menengah.
Menghadapi Costa, Rockhold ingin bangkit dari dua kali kekalahan beruntun.
Dia pernah mengukir catatan menang 5 kali beruntun di UFC pada selang 2014-2015.
Momen itu pula yang membawa sang murid bangkotan Khabib ini menjadi juara kelas menengah dengan mengalahkan Chris Weidman di UFC 194.
Baca Juga: Agar Tak Mengacau Lagi, UFC Diklaim Bakal Awasi Berat Badan Paulo Costa
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar