JUARA.NET - Petarung kelas terbang UFC, Kai Kara-France, memberikan jawaban untuk pernyataan Henry Cejudo terkait Israel Adesanya.
Perselisihan Kai Kara-France dan Henry Cejudo tidak lepas dari potensi bentrokan dengan Deiveson Figueiredo.
Kai Kara-France memang bisa dibilang tinggal melalui satu tahapan lagi untuk bisa bertarung dengan Figueiredo.
Satu tahapan yang harus dilalui Kai Kara-France ini adalah perebutan gelar interim kelas terbang melawan Brandon Moreno.
Baca Juga: Ahli Kuncian Kelas Terbang UFC Siap Jadi Ban Serep Penakluk Jagoan Indonesia di Perebutan Sabuk KW
Gelar interim ini dibuat lantaran Deiveson Figueiredo sebagai raja kelas terbang mengalami cedera sehingga berhalangan untuk bertarung.
Jika bisa melewati Brandon Moreno dan menyabet sabuk interim, laga kontra petarung berjulukan Dewa Perang merupakan sebuah keniscayaan bagi Kai Kara-France.
"Kelas terbang harus tetap berjalan," kata Kai Kara-France seperti dilansir Juara.net dari BJPenn.
"Saya dan Brandon Moreno harus bertarung."
"Saya pikir Brandon Moreno memenangi pertarungan terakhir mereka di mata saya."
"Setelah melewati Brandon Moreno, saya bisa bertarung melawan Deiveson Figueiredo."
Terkait pertarungan melawan Deiveson Figueiredo, Kai Kara-France mengaku mengalami misi tersendiri.
Baca Juga: Dewa Perang Memukul Bantalan Tinju Saja Tidak Bisa, Penakluk Jagoan Indonesia Harap Bersabar
Misi yang dibawa petarung yang pernah berlaga di Bandung ini adalah ingin menutup mulut Henry Cejudo dan Eric Albarracin yang merupakan pelatih dari Figueiredo.
Menurut Kara-Feance, orang-orang itu banyak omong.
Kara-France mengungkapkan bahwa Cejudo dan Albarracin pernah menantang dia untuk membawa rekan satu sasananya, Israel Adesanya, saat dia bertarung dengan Deiveson Figueiredo nanti.
Permintaan Henry Cejudo dan Eric Albarracin ini kemungkinan tidak lepas dari kekalahan murid mereka, Paulo Costa, di tangan The Last Stylebender.
"Saya bisa membuat dia dan pelatihnya terdiam. Pasalnya, mereka banyak omong."
"Henry Cejudo dan pelatihnya, Eric Albarracin, berkata: 'Bawa Israel Adesanya di corner Anda karena kami ingin balas dendam'."
"Saya bahkan tidak mengerti mengapa mereka masih membahas hal itu."
"Saya kira itu ada hubungannya dengan pertarungan Adesanya melawan Paulo Costa. Tetapi, itu sudah lama sekali."
"Apakah Anda masih memikirkannya? Masih ada hal yang lebih besar lain yang layak untuk dipikirkan," pungkas petarung Selandia Baru.
Pada pertarungan kontra Israel Adesanya, Paulo Costa yang tidak terkalahkan di 13 duel keluar oktagon sebagai pihak yang kalah.
Terkenal jago membuat KO lawan, Paulo Costa malah dipecundangi secara TKO oleh Adesanya.
Petarung Nigeria itu bahkan sempat melakukan aksi tidak senonoh kepada Paulo Costa dengan menungganginya dari belakang.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar