JUARA.NET - Murid Valentino Rossi, Franco Morbidelli, memberikan pesan menarik terkait insiden kecelakaan pada MotoGP Catalunya 2022.
Kecelakaan yang melibatkan tiga pembalap tersebut memang cukup parah.
Pembalap MotoGP dari tim LCR Honda, Takaaki Nakagami, menyeret Alex Rins dan Francesco Bagnaia ke gravel karena manuver memaksanya.
Bagi Morbidelli, Nakagami memang patut disalahkan.
Apalagi, itu bukan kali pertama Nakagami terlibat dalam kecelakaan.
"Itu adalah kesalahan yang besar," terang murid legenda MotoGP, Valentino Rossi, tersebut dilansir Juara.net dari Speedweek.com.
"Dia memulai balapan dari posisi ke-12, itu sungguh gila."
"Gerakannya saat bertarung dengan Alex Rins di Mugello sudah mencapai batasnya."
"Tetapi, dia mengambil langkah lebih jauh lagi di Barcelona."
"Satu hal yang harus diketahui bahwa Anda harus memperhatikan diri, tentunya juga memperhatikan orang lain," sambung Morbidelli.
Baca Juga: Takaaki Nakagami Bebas Sanksi meski Bisa Bikin Nyawa Melayang, Raja MotoGP Catalunya 2022 Geram
Morbidelli tentu tidak ingin insiden MotoGP Catalunya 2022 terulang.
Untuk itu, ia berpesan kepada seluruh pembalap agar lebih berpikir saat membalap.
"Saya rasa beberapa orang harus lebih berpikir saat membalap," ujar pembalap MotoGP berusia 27 tahun itu.
"Risiko dari balapan sangat tinggi."
"Kita semua ingin mendapatkan hasil yang bagus. Kita semua ingin mendapatkan hasil terbaik meski harus melewati risiko yang tinggi."
"Tetapi, kita harus menjaga keamanan diri sendiri dan kolega."
"Kita kadang lupa akan hal itu, hal ini mungkin normal bagi pembalap khususnya bagi kita yang merupakan manusia biasa."
"Tetapi, saat hal semacam ini terjadi, itu sungguh menyebalkan, membuat saya marah," tambahnya.
Di samping para pembalap MotoGP sendiri, Franco Morbidelli juga turut menyoroti kinerja dari pengawas balapan.
Morbidelli merasa bahwa pengawas tidak membantu pembalap mengamankan balapan.
Untuk itu, ia kembali berpesan agar para pembalap lebih memperhatikan dirinya sendiri dan rider lainnya.
Baca Juga: Sempat Diampuni di Italia, Tidak Ada Maaf Lagi bagi Takaaki Nakagami di Catalunya
"Tetapi, itu juga pekerjaan dari pengawas balapan untuk membuat balapan jadi lebih aman," beber pembalap MotoGP dari tim Monster Energy Yamaha tersebut.
"Mereka adalah orang yang seharusnya memperhatikan kami."
"Jadi kami tidak menyakiti diri sendiri saat membalap."
"Tetapi, saya kira saat kami menggeber sepeda motor dalam kecepatan 360 km/jam, berjarak hanya 5 cm satu sama lain, atau saat 25 pembalap berbarengan masuk ke satu tikungan yang sama dengan kecepatan 270 km/jam."
"Dengan ban yang dingin mungkin 60-70 km/jam. Yang bisa mengawasi itu semua adalah diri kita sendiri, pembalap."
"Tidak ada yang bisa membantu kami. Para pembalap harus melakukannya sendiri."
"Pengawas balapan seharusnya menahan kami agar tak melakukan manuver yang berbahaya, mereka sebenarnya bisa melakukannya, tetapi tidak mengerjakannya."
"Jujur saja, saya menerima hal tersebut," pungkas Morbidelli.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar