JUARA.NET - Juara dunia balap Superbike enam kali, Jonathan Rea, bicara soal persaingan di MotoGP 2022.
Kejuaraan Dunia MotoGP 2022 akan memasuki paruh kedua musim setelah gelaran di Sirkuit Assen, Belanda, pada 26 Juni lalu.
Fabio Quartararo menjadi juara paruh musim dengan torehan enam podium di mana tiga di antaranya adalah kemenangan.
Hasil itu membuatnya difavoritkan sebagai kandidat juara dunia tahun ini.
Pesaing terdekat Quartararo, Aleix Espargaro, menguntit dengan selisih hanya 21 poin.
Sementara itu, Francesco Bagnaia di balapan terakhir mampu meraih kemenangan sehingga diharapkan juga mampu meramaikan persaingan.
Kendati demikian, persaingan merebut gelar juara dunia tahun ini nampak kurang afdal karena tidak ada nama Marc Marquez.
Hal ini karena Marquez harus mengambil cuti panjang setelah menjalani operasi di lengan kanannya.
Baca Juga: Ketimbang Aleix Espargaro, Pembalap Ini Disebut Lebih Mengancam Fabio Quartararo
Kondisi ini menjadi sinyal jika persaingan di MotoGP telah memasuki pergantian era.
Meski hal ini wajar, tidak semua menyukai era baru MotoGP dengan para pembalap mudanya.
Salah satunya pembalap Superbike, Jonathan Rea, yang mengaku lebih menyukai persaingan di era lama.
"Saya pengagum era lama itu, yaitu Nicky Hayden, Casey Stoner, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, dan Marc Marquez," ungkapnya dikutip dari Motosan.es.
Meski menyukai era lama, bukan berarti Rea mengatakan jika para pembalap muda sekarang memiliki performa minor.
Rea mengakui jika Fabio Quartararo dan para pesaingnya adalah pembalap yang lebih cepat.
"Orang-orang ini sangat cepat. Mereka bahkan lebih cepat dari pembalap era lama."
"Era Fabio Quartararo, Alex Rins, Joan Mir, dan Francesco Bagnaia akan memiliki ceritanya sendiri."
Menurut Rea, perbedaan nyata dari era dulu dan sekarang adalah tensi persaingan yang terjadi.
Pembalap dari Kawasaki itu mengatakan bahwa persaingan di era lama penuh dengan drama seperti rivalitas antara Marc Marquez dan Valentino Rossi pada beberapa tahun lalu.
Era baru belum menunjukkan persaingan semacam itu.
Fabio Quartararo dkk. malah nampak harmonis satu sama lain.
"Dengan Rossi, Marquez, Schwantz, Lorenzo dan Casey, ada masalah di balik persaingan mereka."
"Sekarang di MotoGP sepertinya semua sangat harmonis."
"Artinya, drama yang terjadi lebih sedikit dari sebelumnya," imbuh Rea.
Era baru MotoGP juga disebut Rea lebih ditentukan oleh performa motor ketimbang pembalap.
Opini itu didasarkannya pada fakta bahwa ada lima pemenang balapan berbeda di paruh pertama MotoGP 2022.
"Ini gila. Saya tidak bisa menjelaskannya," lanjut Rea.
"Saya curiga pembalap tidak membuat perbedaan dan motor adalah faktor yang lebih penting."
"Selisih performa sangat kecil. Dalam beberapa balapan, Quartararo bisa unggul 10 detik."
"Dalam balapan lainnya, dia harus bersusah payah untuk finis keenam," pungkasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar