JUARA.NET - Aura mengerikan dari Raja Muay Thai ONE Championship, Rodtang Jitmuangnon, ternyata tak membuat petarung MMA asal Indonesia, Eko Roni Saputra, keder jika diminta melawannya dalam duel hibrida atau campuran.
Pertarungan dengan peraturan hibrida MMA dan Muay Thai sempat dicetuskan ONE Championship pada bulan Maret lalu.
Rodtang Jitmuangnon kala itu disabung dengan mantan juara UFC, Demetrious Johnson, yang pada akhirnya mampu mencekik sang raja Muay Thai sampai kalah.
Pertarungan hibrida tersebut digelar empat ronde dengan aturan Muay Thai di ronde pertama dan ketiga serta aturan MMA pada ronde kedua dan keempat.
Adapun ONE Championship mematok durasi tiap rondenya berjalan tiga menit.
Aturan semacam ini dipandang sangat menarik oleh petarung Indonesia, Eko Roni Saputra.
Jagoan yang berkompetisi di kelas terbang MMA tersebut ternyata bersedia jika diminta ONE Championship untuk tampil dalam duel semacam itu.
Terlebih lagi Eko yang berilmu dasar gulat juga sudah sering memoles teknik striking atau pukulan dan tendangan miliknya.
"Laga seperti itu sangat menarik, unik," kata Eko dalam wawancara eksklusif dengan Juara.net, Selasa (23/8/2022).
"Saya kalau sparring juga banyak mau bermain di striking."
"Saya jarang menggunakan takedown."
Baca Juga: Penghambat Potensi Jagoan MMA Indonesia Menurut Eko Roni Saputra
"Soalnya bagi saya yang aslinya pegulat, takedown cukup mudah."
"Jadi, ya, saya banyak bermain di striking," sambungnya.
Membahas soal duel hibrida MMA dan Muay Thai, Eko Roni Saputra mengaku sering diminta menjajal kekuatan Rodtang Jitmuangnon.
Menariknya, Eko menegaskan bahwa dirinya siap jika ONE Championship menyabungnya dengan Rodtang.
"Teman-teman kadang juga ada yang bilang: 'Coba kalau ketemu Rodtang'. Anak-anak buah saya juga bertanya saat saya mengajar," cerita Eko.
"Saya sangat mau kalau ditawari pertarungan seperti itu."
"Apalagi itu tantangan yang luar biasa, adrenalinnya berbeda. Main di Muay Thai dulu, habis itu main di grappling, menarik," imbuhnya.
Nama Rodtang Jitmuangnon tentu tak asing di telinga para penggila tarung.
Satu hal yang kerap diagung-agungkan dari jagoan asal Thailand tersebut adalah daya tahannya terhadap pukulan.
Namun, Eko Roni Saputra sendiri malah penasaran apakah rahang Rodtang bisa menaham bogem mentahnya atau tidak.
"Ya, kalau saya sih, coba saja sama saya dulu," ujar Eko.
"Coba pasang dulu, saya pukul rahangnya. Dia tidur atau tidak, benar begitu, bukan?"
"Kalau memakai sarung tangan yang besar, saya berani pasang."
"Coba saya hantam sini, pukul rahang pakai sarung tangan MMA."
"Kalau pas kena rahang, ada titik kelemahannya."
"Apalagi kalau bayarannya besar, saya pasti mau melakukannya."
"Siap sudah, ini mantap, bukan?," imbuh Eko sambil tertawa.
Lanjutkan komentarnya, Eko membahas sedikit perbedaan dalam duel MMA dan Muay Thai.
Dia menyebut bahwa seorang jagoan bisa langsung keok jika terkena pukulan telak dengan menggunakan sarung tangan tangan MMA.
Terlepas dari hal ini, Eko Roni Saputra ternyata mengalami cedera tangan setelah berduel melawan Chan Rothana di bulan Maret lalu.
Cedera tersebut membuat Eko harus menepi sejenak dari jagat pertarungan.
Namun, kini Eko sudah dalam kondisi prima.
Dia telah siap menuntaskan misi yang sempat tertunda, yakni memburu jagoan lima besar di kelas terbang ONE Championship.
Baca Juga: Ini Kata Eko Roni Saputra setelah Pecahkan Rekor ONE Championship
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Juara.net |
Komentar