JUARA.NET - Bos Repsol Honda, Alberto Puig, mengaku bahwa absennya Marc Marquez dalam tes MotoGP di Misano bisa menjadi masalah bagi pihaknya.
Alberto Puig sendiri melihat bahwa Marc Marquez tidak akan bisa ikut balapan.
Namun, Puig masih menyimpan harapan The Baby Alien akan bisa tampil di Tes Misano.
Tes Misano sendiri akan dihelat pada tanggal 6 sampai 7 September mendatang.
Baca Juga: Marc Marquez Singkap Tiga Nama Calon Juara Dunia MotoGP 2022, Satu Orang Butuh Bantuan Yamaha
Saking pentingnya kehadiran Marc Marquez, Alberto Puig memberikan kelonggaran bagi sang pembalap dengan nomor motor 93 itu.
Marc Marquez disebutnya tidak perlu melakoni banyak putaran seperti pembalap lain namun cukup empat lap saja.
"Akan menjadi masalah bagi kami jika dia tidak mengikuti tes Misano," kata Alberto Puig seperti dilansir Juara.net dari Speedweek.
“Langkah-langkah yang direkomendasikan dokter diikuti dan pada 25 atau 26 Agustus dia menjalani CT scan."
"Jika tulangnya sudah sembuh, pemulihan akan terus berlanjut."
"Kami harus menunggu dan melihat, kita lihat saja."
"Secara pribadi, saya tidak berpikir dia siap untuk balapan."
Baca Juga: Sirkuit Misano Jadi Favorit, Marc Marquez Kembali pada 4 September?
"Tetapi, jika dia siap untuk tes bahkan jika itu bukan 100 putaran sehari, mungkin empat putaran, itu akan sangat penting."
"Dia mungkin berkata kepada kami: 'Hei, tidak, ya, atau sepertinya begitu'. Hal ini sangat penting."
Alberto Puig pun membeberkan dampak yang bisa terjadi apabila Marc Marquez sampai absen di tes Misano.
Menurut Puig, situasi timnya yang saat ini tengah amburadul tidak akan berubah menjadi lebih baik jika Marquez tidak ikut pengujian tersebut.
"Jika dia tidak mengikuti tes Misano, segalanya tidak akan berubah."
"Kami sudah lama tidak mengujinya, jadi ini akan menjadi rumit."
"Biasanya tes di Misano sangat penting untuk mempersiapkan purwarupa untuk Valencia."
Baca Juga: Hal Pertama yang Dilakukan Marc Marquez setelah Bulan Agustus adalah Geber Motor
"Jika Marc tidak ada, kami akan melanjutkan seperti sebelumnya, sedikit buta."
"Bukan karena pebalap lain tidak mengerti motornya, tetapi yang sering menang dengan motor itu adalah orang yang paling mengerti."
“Dia tahu motornya dengan sangat baik."
"Itu bukan alasan, tetapi jika dia tidak ada, pekerjaan kami jauh lebih rumit," pungkas pria kelahiran Barcelona.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar