Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Profil Robert Whittaker - Si Malaikat Maut UFC yang Dididik Jadi Petarung sejak Kecil

By Febri Eka Pambudi - Minggu, 4 September 2022 | 16:30 WIB
Sosok Robert Whittaker yang sudah menekuni bela diri sejak masih kecil
UFC.com
Sosok Robert Whittaker yang sudah menekuni bela diri sejak masih kecil

JUARA.NET - Jagoan kelas menengah UFC, Robert Whittaker, sudah disiapkan sejak usia belia untuk menjadi seorang jagoan.

Whittaker sudah didaftarkan di sekolah Karate Goju-ryu oleh ayahnya sejak usia 7 tahun.

Setelah lebih dari delapan tahun berlatih, Whittaker akhirnya mendapatkan sabuk hitam karate.

Lagi-lagi Whittaker mendapatkan dukungan dari sang ayah untuk terus menekuni olahraga tarung.

Ayah Whittaker akhirnya menawarinya untuk meninggalkan karate dan beralih ke olahraga lain.

Whittaker beralih sasana dan mulai melakoni latihan MMA di bawah asuhan Henry Perez.

Sejak berlatih MMA, Whittaker mulai ketagihan bahkan menekuni olahraga tarung ini ketimbang rugby yang lebih populer di negaranya, Australia.

Baca Juga: Hasil UFC Paris - Dua Korban Israel Adesanya Disabung, Robert Whittaker Kalahkan Marvin Vettori

Tahun 2008 menjadi awal mula Whittaker memulai karir MMA profesional di ajang Xtreme Fighting Championships di Australia.

Satu tahun setelah mendapat kontrak tersebut, akhirnya Whittaker melakoni debut pertamanya dengan menghadapi Chris Tallowin.

Di pertandingan ini Whittaker berhasil menang dengan TKO di ronde pertama.

Rentetan kemenangan Whittaker terus berlanjut hingga dirinya kalah dari Hoon Kim di ajang LFC pada 2011.

Hasil itu menjadi kekalahan pertama bagi Whittaker sekaligus menghentikan tujuh kemenangan beruntun yang diperolehnya.

Kekalahan kembali dia dapatkan saat bertarung di ajang Cage Fighting Championship 21 (18/5/2012) kala berduel dengan Jesse Juarez.

Namun, setelah hasil minor itu, Robert Whittaker malah mendapatkan kesempatan bertarung di ajang UFC ketika mengikuti The Ultimate Fighter.

Whittaker berhasil keluar sebagai juara dan mendapatkan kontrak UFC.

Di final The Ultimate Fighter itu, Whittaker tampil di kelas welter menghadapi Brad Scott pada 15 Desember 2012.

Jagoan Australia yang lahir Selandia Baru itu mampu menghadirkan duel memikat dan menang melalui keputusan angka mutlak dalam bentrokan tiga ronde.

Sejak saat itu Whittaker kemudian dipercaya untuk sering mengisi UFC berseri angka yang notabene jadi acara andalan setiap bulan.

Jagoan yang dijuluki Malaikat Maut itu menang KO atas Colton Smith di UFC 160 (25/5/2013).

Namun, setelah raih kemenangan, Whittaker tuai hasil minor dalam dua pertandingan beruntun menghadapi Court McGee dan Stephen Thompson.

Setelahnya Whittaker bisa bangkit dan menang saat mengatasi Mike Rhodes melalui angka mutlak.

Baca Juga: Naik ke Divisi yang Dihampakan Jon Jones, Pecundang Israel Adesanya Disebut Bisa Libas Semua Petarung dan Jadi Rajanya

Setelah bentrokan tersebut, petarung yang akrab disapa Bobby itu memutuskan untuk naik divisi ke kelas menengah.

Berkompetisi di kelas menengah justru membuat Whittaker semakin unjuk gigi.

Puncaknya kala Whittaker memenangkan sabuk juara interim di kelas menengah dari Yoel Romero di UFC 213 (8/7/2017).

Setelahnya, nasib baik datang kepada Whittaker karena dinobatkan menjadi juara tak terbantahkan di kelas menengah.

Hal ini dikarenakan waktu itu Georges St-Pierre mengosongkan gelar di kelas tersebut.

Mendapatkan sabuk juara membuat Whittaker menjadi petarung pertama dari Australia yang meraih gelar UFC.

Namun, gelar tersebut gagal dipertahankan Robert Whittaker ketika ditantang oleh Israel Adesanya di UFC 243 (6/10/2019(.

Whittaker kalah KO pada ronde kedua di kandangnya sendiri.

Kalah di kampung halaman membuat Whittaker ingin melakoni balas dendam dengan The Last Stylebender.

Lagi-lagi upayanya gagal saat kalah melalui keputusan angka mutlak di UFC 271 (12/2/2022).

Whittaker kembali mentas di UFC Paris (3/9/2022) dengan menghadapi Marvin Vettori.

Bentrokan itu berhasil dimenangi Whittaker melalui keputusan angka mutlak dalam pertarungan tiga ronde.

Sebelum UFC Paris, Whittaker sudah menjadi penantang peringkat pertama di kelas menengah.

Setelah mengalahkan Vettori, bisa dipastikan Si Malaikat Maut masih akan menjadi penantang terkuat di divisi tersebut.

Baca Juga: UFC Paris - Si Malaikat Maut Poles Bogemnya, Rekor Tak Pernah Kalah Finish Jagoan Ini Terancam


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : UFC.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X