JUARA.NET - Untuk pertama kali sepanjang kariernya di UFC, Khabib Nurmagomedov, didampingi ayahnya, Abdulmanap Nurmagomedov, sebagai anggota tim corner di UFC 242 tepat 3 tahun yang lalu, 7 September 2019.
Perkembangan Khabib Nurmagomedov menjadi legenda UFC tidak bisa lepas dari Abdulmanap Nurmagomedov.
Sang ayah menggembleng dan menanamkan jiwa pemenang kepada Khabib sejak dini.
Cerita Khabib kecil disuruh beradu gulat dengan beruang oleh Abdulmanap sudah melegenda di jagat MMA.
Abdulmanap adalah pelatih senior tim nasional combat sambo di Dagestan.
Dia menurunkan seluruh ilmunya kepada Khabib, yang kemudian menjadi salah satu jagoan MMA terbaik yang pernah ada.
Di mata Khabib, Abdulmanap bukan hanya seorang pelatih dan ayah, tetapi juga inspirator sekaligus alasannya untuk menekuni olahraga tarung.
Abdulmanap selalu menyertai Khabib ketika memulai kariernya di MMA profesional.
Akan tetapi, dia malah tidak pernah mendampingi sang anak saat The Eagle mulai bergabung ke UFC pada 2012.
Dengan Khabib selalu bertarung di Amerika, Abdulmanap tidak bisa datang dan menjadi anggota corner-nya karena masalah visa.
Sebanyak 11 pertarungan UFC harus dilalui Khabib tanpa pendampingan langsung sang ayah di pinggir arena.
Abdulmanap bahkan tidak berada di sisi Khabib saat menjadi juara kelas ringan UFC pada 2018.
Akhirnya, kesempatan bagi Abdulmanap untuk menjadi bagian dari tim corner Khabib datang tepat tiga tahun lalu atau pada 7 September 2019.
Saat itu Khabib tampil di UFC 242 untuk menghadapi juara interim, Dustin Poirier.
Abdulmanap bisa datang mendampingi Khabib karena UFC 242 diadakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Khabib jelas senang akhirnya sang ayah bisa berada di sisinya dalam pertarungan di UFC.
Tetapi, Si Elang juga mengakui merasakan tekanan lebih besar lantaran beban tidak mau mengecewakan ayahnya.
"Saya merasakan energi yang bagus dengan kehadiran ayah," kata Khabib ketika itu.
"Tetapi, juga ada tekanan ekstra karena saya harus tampil bagus dan menang saat ditonton ayah."
Pertarungan seru dilakoni Khabib saat menghadapi Dustin Poirier.
Dalam satu kesempatan, Poirier nyaris mencekiknya dengan kuncian guillotine.
Khabib secara luar biasa bisa melepaskan diri dan balik mengunci The Diamond dengan rear-naked choke.
Ditonton Abdulmanap, Khabib sukses menang kuncian di ronde ketiga untuk mempertahankan sabuk juara.
Sayangnya, kehadiran Abdulmanap di sisi Khabib di pinggir arena UFC 242 menjadi yang pertama sekaligus terakhir.
Pada 3 Juli 2020, Abdulmanap Nurmagomedov meninggal dunia karena komplikasi COVID-19 setelah menjalani operasi jantung.
Dia tidak bisa lagi mendampingi Khabib untuk selamanya.
Kehilangan sang ayah sangat membekas di hati jagoan kelahiran 20 September 1988 itu.
Tanpa Abdulmanap di sisinya, Khabib tidak memiliki alasan lagi untuk terus bertarung.
Apalagi, ibunya juga meminta Khabib untuk berhenti setelah tidak didampingi Abdulmanap.
Khabib Nurmagomedov pun memutuskan pensiun setelah melakoni laga terakhirnya di UFC 254 saat dia mengalahkan Justin Gaethje dengan kuncian triangle choke di ronde kedua.
Sekarang Khabib meneruskan kerja ayahnya untuk mengelola sasana Nurmagomedov di Dagestan.
Seperti Abdulmanap dulu, Khabib kini menggembleng banyak anak muda Dagestan untuk dijadikan juara di masa depan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | UFC |
Komentar