JUARA.NET - Khamzat Chimaev adalah jagoan yang sudah mulai memperlihatkan bakatnya sejak usia dini.
Lahir di Chechnya pada 1 Mei 1994, Khamzat Chimaev sudah bergulat sejak usia 5 tahun.
Bintang baru di kelas welter UFC ini telah berkompetisi di level junior dan mampu meraih prestasi.
Berlanjut pada tahun 2013 saat Chimaev memasuki umur 18 tahun, dia memutuskan untuk pindah ke Swedia dengan ibu dan kakak laki-lakinya.
Mulai dari sinilah Chimaev melebarkan kariernya di olahraga tarung.
Khamzat Chimaev memulainya dengan bergulat di beberapa klub, salah satunya BK Athen.
Kala itu Chimaev mulai dikenal sebagai salah satu pegulat terbaik.
Dia bahkan dianggap menjadi pegulat gaya bebas terbaik di Swedia karena mampu memenangi medali emas di Kejuaraan Nasional Gaya Bebas Swedia 2016 dan 2017.
Baca Juga: UFC 279 - Sepanggung dengan Khamzat Chimaev yang Pernah Menguncinya, Si Lintah Tak Masalah
Kejuaraan tersebut dimenangi Chimaev kala berkompetisi di kelas 86 kg.
Pada kejuaraan yang sama di tahun 2018, Chimaev kembali menangi emas di kelas 92 kg.
Akhirnya setelah menguasai kejuaraan gulat gaya bebas, Chimaev memutuskan untuk melakoni pelatihan MMA.
Jagoan kelahiran Chechnya itu memulai saat berusia 23 tahun di sasana All Star Training Center.
Mulai dari sini, bakat Chimaev semakin terlihat.
Rekan latihannya yang juga mantan penantang juara kelas berat ringan UFC, Alexander Gustafsson, kagum dengan bakat yang dimiliki Chimaev.
Pada konferensi pers tahun 2019, Gustafsson mengeklaim jika Chimaev adalah petarung terbaik.
Jagoan yang dijuluki Borz itu pertama kali melakoni duel MMA profesional kala bersua Gard Olve Sagen di International Ring Fight Arena 14 di Swedia (26/5/2018).
Pertarungan ini terjadi di kelas tangkapan (79,8 kg) dengan Chimaev mampu menang KO di ronde kedua.
Sejak memutuskan menjadi petarung MMA, Chimaev terus mem-finish semua musuhnya tanpa sekalipun alami kekalahan.
Performa ini membuatnya mendapatkan kontrak untuk berkompetisi di ajang UFC.
Debut Chimaev terjadi di UFC Fight Island 1 (16/7/2020) menghadapi John Phillips di kelas menengah.
Kala itu, Borz bertarung meramaikan preliminary card dan belum dipercaya mengisi kartu utama.
Baca Juga: Dua Alasan Khamzat Chimaev Bakal Loncati Kamaru Usman dalam Duel Perebutan Gelar
Meski demikian, penampilan Chimaev cukup menghibur karena mampu menang dengan kuncian D'Arce choke.
Setelah pertarungan itu, hal gila dilakukan oleh Chimaev karena kembali mentas dalam selang waktu hanya 10 hari.
Pada pertarungan itu, Chimaev diadu dengan Rhys McKee di UFC Fight Island 3 (26/7/2020).
Lagi-lagi Chimaev mampu menang KO dengan pukulan telaknya di ronde pertama.
Rekor kemenangan beruntun Chimaev menjadi yang paling tercepat di sepanjang sejarah UFC.
Sejak saat itu petarung yang berkompetisi di kelas menengah dan kelas welter ini kian dikenal.
Pada 19 September 2020, Chimaev makin menggila dengan meng-KO Gerald Meerschaert dalam waktu hanya 17 detik.
Khamzat Chimaev sempat mengalami fase gelap ketika terserang COVID-19 pada akhir tahun 2020.
Lama tidak sembuh, Chimaev sempat menyatakan pensiun tetapi kemudian membatalkan keputusannya itu.
Chimaev lantas bertarung menghadapi jagoan ranking kelas welter dan sukses mengalahkan Li Jingliang di UFC 267 (30/10/2021).
Kala itu, Chimaev mampu menang dengan mencekik Li Jingliang di ronde pertama.
Hasil itu membuat rekor Chimaev menjadi 10-0 hingga membawanya bertarung dengan penantang top di kelas welter yakni Gilbert Burns di UFC 273 (9/4/2022).
Baca Juga: Klaim Khamzat Chimaev soal Dirinya yang Dihindari Raja Kelas Welter UFC
Menghadapi Burns menjadi ujian berat Chimaev karena untuk pertama kalinya dia harus bertarung selama tiga ronde.
Selain itu, tidak seperti lawan-lawan sebelumnya, Burns juga mampu memberikan banyak luka kepada Chimaev.
Namun, Chimaev tetap menang meskipun rekor mem-finish musuhnya harus terhenti.
Sejak mengkudeta posisi nomor tiga di daftar penantang kelas welter, Chimaev semakin terkenal bahkan menjadi bintang baru di kelasnya.
Khamzat Chimaev memiliki kedekatan dengan penguasa Chechnya, Ramzan Kadyrov.
Relasi ini membuat Chimaev mendapatkan kecaman dari penentang Kadyrov karena pemerintahannya di Chechnya dianggap represif.
Sebenarnya kedekatan Chimaev dengan Kadyrov terjadi sejak 2021.
Chimaev bahkan sempat diberi mobil secara cuma-cuma.
Tidak hanya itu, Kadyrov juga menghadiri pernikahan jagoan Muslim ini pada Mei lalu.
Kini Chimaev bakal disabung dengan Nate Diaz di UFC 279, Sabtu (10/9/2022) di Las Vegas.
Pertarungan ini sekaligus menjadi laga terakhir untuk Diaz di UFC.
Khamzat Chimaev dianggap tidak akan menemui kesulitan dalam pertarungan nanti karena unggul dalam segala sisi.
Jika kemenangan kembali didapatkan Chimaev, maka dia akan menjadi penantang juara paling potensial di kelasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | UFC |
Komentar