JUARA.NET - Manajer pengurus kebutuhan tim Ducati, Davide Tardozzi, menyingkap respons Francesco Bagnaia usai hajatan MotoGP Jepang 2022.
Francesco Bagnaia mendapatkan hasil yang sangat mengecewakan dalam balapan yang berlangsung pada Minggu (25/9/2022) di Sirkuit Motegi itu.
Pembalap yang kerap disapa Pecco itu gagal menyelesaikan balapan dan tidak berhasil mendulang tambahan poin.
Ekspresi kecewa Francesco Bagnaia ini dibeberkan oleh salah satu bos dari pabrikannya, Davide Tardozzi.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Tidak Berteman Baik dengan Fabio Quartararo dan Aleix Espargaro
Dalam sebuah wawancara dengan BT Sport, Davide Tardozzi mengatakan bahwa Francesco Bagnaia menyesal terhadap kesalahannya.
Tardozzi juga mengatakan crash itu disebabkan oleh perbedaan yang dialami Bagnaia dengan pembalap Ducati lain.
Francesco Bagnaia disebutnya tidak bisa berakselerasi saat keluar dari tikungan selayaknya pembalap sepabrikan.
Davide Tardozzi pun mengaku belum tahu mengenai penyebab dari masalah yang dialami pembalap dengan nomor motor 63 itu.
Francesco Bagnaia disebut Davide Tardozzi juga mengalami masalah pada ban.
"Dia sudah mengatakan bahwa dia menyesal atas kesalahan yang dilakukan,” kata pria berusia 63 tahun.
“Dia tidak bisa berakselerasi saat keluar dari tikungan seperti pembalap Ducati lainnya. Kita perlu tahu mengapa."
“Ban depannya terlalu panas sehingga dia tidak bisa mengerem dengan keras."
“Ketika bannya mendingin. Bagnaia mampu memulihkan keadaan dan menggunakan remnya lagi."
Di samping itu, Francesco Bagnaia memang mendapatkan posisi start yang cukup merepotkan baginya.
Berdasarkan hasil kualifikasi MotoGP Jepang 2022 yang digelar pada Sabtu (24/9/2022), pembalap asal Turin ini harus memulai berpacu dari posisi ke-12 pada saat balapan.
Dengan start ke-12, kubu Francesco Bagnaia sebenarnya tidak memasang target muluk.
Davide Tardozzi mengatakan bahwa pihaknya hanya menargetkan Pecco untuk finis di depan Fabio Quartararo demi mempertipis selisih poin di klasemen MotoGP 2022.
“Anda memulai tahun dengan mencoba memenangi balapan sebanyak mungkin."
Baca Juga: Fabio Quartararo Harus Kencangkan Sabuk Kewaspadaan untuk Gelar Juara Dunia MotoGP 2022
"Tetapi, pada titik tertentu Anda harus memikirkan Kejuaraan Dunia.
“Anda melihat ke pesaing lainnya."
“Sejak Aragon, kami melihat ke Fabio setiap minggu."
“Kehilangan dua poin lebih baik daripada kehilangan delapan poin," pungkas Davide Tardozzi seperti dilansir Juara.net dari Crash.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar