JUARA.NET - Bos Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli, mengenang gelaran MotoGP Indonesia 2022 usai menjalani MotoGP Thailand 2022.
Seri balapan yang dilangsungkan di dua negara Asia Tenggara itu pada tahun ini memang memiliki sebuah kemiripan.
Para pembalap MotoGP harus berjibaku dengan lintasan basah dalam dua balapan tersebut.
Namun, kendati balapan di kondisi serupa, hasil kontras diperoleh para pembalap tim pabrikan Yamaha.
Baca Juga: Sudah Pernah Unggul 91 Poin Kini Tinggal 2, Ini Kronologi Fabio Quartararo Dipepet Francesco Bagnaia
Saat balapan di hajatan MotoGP Indonesia 2022, dua pembalap tim yang diketuai Massimo Meregalli ini sukses masuk sepuluh besar.
Fabio Quartararo berhasil finis di urutan kedua sedangkan Franco Morbidelli di posisi ketujuh.
Akan tetapi, nasib merana menaungi mereka kala berkendara di Sirkuit Buriram.
Franco Morbidelli cuma bisa finis di P13 sedangkan Fabio Quartararo mengalami kemunduran hasil yang cukup signifikan.
Pembalap dengan nomor motor 20 itu tercatat finis di posisi ke-17 dalam perebutan hasil MotoGP Thailand 2022.
Massimo Meregalli pun mengakui pengalaman kontras saat membalap di Indonesia dan Thailand.
Meregalli mencoba menyingkap penyebab dari perbedaan tersebut.
"Pastinya balapan adalah pertaruhan bagi semua orang," kata Massimo Meregalli seperti dilansir Juara.net dari Crash.
"Setelah melakukan semua sesi di lintasan kering kemudian balapan di lintasan basah."
"Tetapi, kami melakukan hal yang sama di Indonesia dan tampil sangat baik."
"Di sini benar-benar kebalikannya."
“Alasannya tidak jelas. Kami pikir mungkin karena tingkat grip-nya jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia."
"Pasalnya, jika aspalnya punya grip yang baik, kami akan tampil sangat baik."
"Tetapi ketika grip tidak baik, bagi kami hal itu masalah."
“Franco mengendarai balapan yang layak dalam kondisi sulit sampai ban depan menurun di tahap akhir."
Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Thailand 2022 - Bagnaia dan Quartararo Bakal Start dari Posisi Berdekatan!
"Setelah melampaui batas kecepatan pada lima kesempatan, dia juga menerima penalti tiga detik yang menempatkannya di posisi ke-13."
“Lintasannya bahkan melawan kami hari ini."
"Treknya mengering lap demi lap, membuat kondisi campur aduk lebih sulit bagi kami."
"Kami perlu memahami mengapa di Indonesia kami bisa bersaing untuk menang dalam kondisi hujan dan kali ini kebalikannya."
"Kami meninggalkan Thailand dengan perasaan kecewa."
Hasil dari MotoGP Thailand 2022 ini juga memberikan imbas signifikan pada klasemen Kejuaraan Dunia.
Kendati dulu sempat berjarak 91 poin, kini selisih Fabio Quartararo dan Francesco Bagnaia tinggal 2 poin.
Baca Juga: Motor Yamaha Bisa Bikin Frustrasi, Fabio Quartararo Tidak Goyah
Massimo Meregalli pun mengatakan bahwa kini perebutan gelar juara dunia MotoGP 2022 akan dimulai dari nol lagi.
Meregalli mengatakan bahwa pihaknya berusaha aktif menyerang di sisa musim ini.
"Kejuaraannya akan dimulai dari nol sekarang dan hanya ada satu cara untuk memenanginya."
"Cara itu adalah dengan menyerang," pungkasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar