Tolak Tawaran Mentas di MotoGP 2023, Pedro Acosta Punya Alasan Ini

JUARA.NET - Pembalap tim Red Bull KTM Ajo Moto2, Pedro Acosta, mengaku punya peluang untuk berpartisipasi dalam gelaran MotoGP 2023.

Peluang itu disebutnya datang dari sebuah tim MotoGP yang tidak dia sebutkan namanya.

Tim MotoGP tersebut memberikan proposal kepada Pedro Acosta pada bulan Mei.

Namun, Pedro Acosta mengaku menolak proposal yang datang kepadanya itu.

Baca Juga: Tanggapan Bos Repsol Honda soal Hengkangnya Pol Espargaro dan Rumor Penjarahan Pedro Acosta

Dilansir Juara.net dari Crash, pembalap asal Mazarron ini menyingkap alasan menutup peluangnya untuk mentas di MotoGP 2023.

"Ada kemungkinan untuk melompat ke MotoGP pada 2023, tetapi saya tidak merasa siap," kata Pedro Acosta.

"Saya pikir semuanya memiliki momen yang tepat dalam kehidupan."

"Dalam kasus saya, itu bukan untuk tahun depan."

"Saya harus melakukannya dengan baik di kategori saya sekarang sebelum merasa siap untuk melompat."

"Saya kanmendapat proposal pada bulan Mei dari tim MotoGP tetapi saya tidak merasa siap."

Penampilan Pedro Acosta di Moto2 2022 terbilang cukup tokcer.

Baca Juga: Sering Disebut Penerusnya, Marc Marquez Bukan Panutan Pedro Acosta

Pedro Acosta mengakhiri Moto2 2022 dengan koleksi 177 poin dan berada di urutan kelima.

Tentu, perjalanan juara dunia Moto3 2021 ini tidak selalu mulus.

Pedro Acosta sempat mengalami fase sulit di tujuh balapan pertama.

Kebangkitannya bermula dalam gelaran Moto2 Italia 2022.

Dalam gelaran yang berlangsung pada 29 Mei di Sirkuit Mugello itu, Acosta mampu meraih kemenangan pertamanya di Moto2.

Sejak kemenangan di Italia itu, Pedro Acosta mampu mencetak 4 finis podium lain dengan dua di antaranya berbuah kemenangan.

Dua kemenangan lain itu didapatkannya di Aragon dan Valencia.

Baca Juga: Bukan Menang di Moto2 Italia 2022, Pedro Acosta Ungkap 2 Balapan yang Lebih Hebat

Dengan rekap hasil ini, Pedro Acosta mengatakan bahwa target yang dia canangkan di awal musim telah tercapai.

"Saya pernah berada dalam fase di mana saya menjalani empat balapan berturut-turut tanpa mencetak poin."

"Saya belum finis di podium kala itu."

"Terlepas dari balapan Le Mans, saya tidak terlalu kompetitif."

"Sejak saat itu segalanya menjadi lebih baik dengan kemenangan di Mugello, posisi keenam di Montmelo, posisi kedua di Jerman."

"Selain Thailand dan Malaysia, saya menyelesaikan semua balapan di enam besar."

"Jadi kami mencapai level seperti yang kami inginkan di awal musim," pungkas pembalap berusia 18 tahun.