JUARA.NET - Mantan pembalap MotoGP asal Inggris, Neil Hodgson punya teori menarik soal awal mula kurang moncernya tim Honda.
Menurutnya, Honda justru menurun setelah tampil sebagai yang terbaik.
Total Honda sudah menjuarai MotoGP dalam enam musim.
Dari keenam musim tersebut, seri 2014 disebut Neil Hodgson sebagai yang terbaik bagi Honda.
Akan tetapi, posisi terbaik ini justru menjadi bumerang untuk mereka.
Hodgson merasa Honda jadi minim perubahan sejak berada di puncak.
Kondisi ini berkebalikan dengan rival-rival Honda di MotoGP yang terus berbenah.
"Dari total enam kali jadi juara MotoGP, musim 2014 adalah musim terbaik Honda," tukas Hodgson, dilansir Juara.net dari Motosan.es.
"Masalahnya, setelah itu mereka tidak mengembangkan sepeda motornya."
"Hal itu terjadi karena mereka sedang jadi yang terbaik."
Baca Juga: Optimisme dan Target Takaaki Nakagami untuk Musim MotoGP 2023
"Kemudian, pabrikan yang lain mulai mengejar, bahkan mengalahkan mereka."
"Di lain sisi, Honda mulai kesusahan mengejar."
"Setelahnya, semua jadi lebih sulit lagi," sambungnya.
Musim MotoGP 2022 bisa disebut sebagai salah satu musim terburuk Honda.
Mereka menyelesaikan musim sebagai posisi juru kunci klasemen konstruktor.
Meski begitu, Honda bukannya tak punya peluang untuk kembali moncer.
Adanya Marc Marquez tentu bakal membantu pabrikan asal Jepang tersebut pada musim depan.
Di mata Neil Hodgson, Marquez adalah pembalap MotoGP yang pandai membuat perbedaan dengan banyak mengambil risiko.
"Marquez menjadi pembeda," ungkap Hodgson.
Baca Juga: Hal Ini Pertebal Rasa Respek Fabio Quartararo pada Marc Marquez
"Dia mengambil risiko sepanjang waktu."
"Saat balapan digelar di trek basah, dia tampil menggunakan ban slick."
"Siapa yang pertama membuat perubahan dan mengambil risiko? Pasti selalu Marquez."
"Dia berbeda dari pembalap lainnya, dan itu bekerja," tutupnya.
Baca Juga: Ayah Jorge Lorenzo Sebut Sosok Muridnya yang Bakal Jadi Pewaris Marc Marquez
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar