JUARA.NET - Penggemar MMA tampaknya sudah tidak akan melihat Khabib Nurmagomedov lagi di sekitar arena setelah legenda UFC itu mengindikasikan dia juga pensiun dari perannya sekarang sebagai pelatih.
Pada Oktober 2020, Khabib Nurmagomedov pensiun sebagai petarung MMA justru di saat sedang berada di puncak performa.
Usianya baru 32 tahun dengan rekor masih tak terkalahkan yakni 29-0.
Khabib juga sukses tiga kali mempertahankan sabuk juara kelas ringan UFC dengan menang secara dominan atas lawan-lawannya.
Namun, Khabib mengungkapkan bahwa dia memilih pensiun untuk memenuhi keinginan ibunya yang tidak ingin dirinya bertarung lagi.
Sekarang Khabib juga memberi indikasi bahwa dia akan meninggalkan peran sebagai pelatih justru di saat dirinya sedang sukses besar.
Setelah pensiun sebagai petarung, Khabib beralih menjadi pelatih buat jagoan-jagoan Dagestan.
Kariernya sebagai pelatih nyaris tanpa cacat dengan hampir semua jagoan binaannya selalu menang.
Pada akhir tahun lalu, dua anak didik Khabib, Islam Makhachev dan Usman Nurmagomedov, bahkan sukses menjadi juara UFC serta Bellator.
Namun, keluarga lagi-lagi menjadi alasan mengapa Khabib memutuskan pensiun sebagai pelatih justru di saat dirinya sedang berada di puncak.
Bukan hanya sebagai pelatih, Khabib bahkan juga mengundurkan diri secara total dari industri MMA demi mengalihkan waktu dan perhatiannya kepada keluarga.
Kabar ini diberitakan akun za.khabiba di Instagram.
"Khabib meninggalkan industri MMA. Itu termasuk melatih dan semua yang berhubungan dengan MMA."
Baca Juga: Komentar Khabib soal Kejayaan Sekutunya di Bentrokan Dua Organisasi Besar MMA
"Alasannya adalah keinginan Khabib untuk memberikan waktu lebih banyak buat keluarga," demikian isi unggahan za.khabiba.
Unggahan itu seperti mengonfirmasi isyarat yang sebelumnya sudah diberikan Khabib sendiri dalam akun pribadinya.
Khabib berfoto dengan petarung-petarung seperguruannya dalam sebuah acara yang seperti sebuah perpisahan.
"Berhasil sampai di akhir tahun," tulis Khabib.
"Ini jelas merupakan sebuah tahun yang sangat sibuk dan sukses."
"Baik-baik, saudara-saudaraku."
"Saya harap keputusan saya hanya untuk yang terbaik."
"Saya memeluk kalian semua dengan erat."
"Terima kasih, kalian adalah alasan besar kesuksesan saya di olahraga ini."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : |
Komentar