JUARA.NET - Raja kelas ringan, Islam Makhachev, memberikan respons atas pernyataan bahwa calon lawannya di UFC 284, Alexander Volkanovski, adalah petarung yang sulit dikunci.
Menjelang laga perebutan sabuk juara kelas ringan di UFC 284, 12 Februari mendatang di Perth, Australia, tensi antara dua jagoan kian panas.
Perang urat syaraf terus dikobarkan oleh sang juara bertahan, Islam Makhachev, dan raja kelas bulu, Alexander Volkanovski.
Salah satu yang terbaru adalah pernyataan bahwa Makhachev tidak akan bisa menggunakan jurus terbaiknya pada laga nanti.
Terkenal sebagai salah satu pengunci ulung, jagoan Dagestan itu malah akan menghadapi lawan yang susah dikalahkan lewat kuncian.
Faktanya, Volkanovski memang belum pernah mengalami kekalahan via submission.
Salah satu aksi terbaik Volkanovski meloloskan diri dari kekalahan kuncian terjadi di UFC 266 pada 25 September 2021.
Ketika itu, Ortega sudah masuk dalam kuncian guillotine Brian Ortega.
Wajahnya bahkan sudah berubah warna jadi ungu saat lehernya dicekik.
Tetapi, secara luar biasa Volkanovski berhasil meloloskan diri dan akhirnya malah meraih kemenangan angka mutlak atas Ortega.
Satu-satunya kekalahan yang dialami The Great sepanjang karier terjadi lewat KO pada 2013.
Baca Juga: UFC 284 - Harapan Selangit Dana White pada Duel Islam Makhachev vs Alexander Volkanovski
Mengomentari fakta tersebut, Makhachev memberikan respons yang santai-santai saja.
"Volkanovski susah dikunci? Charles Oliveira juga sulit dikalahkan lewat kuncian," tukas Makhachev seperti dikutip dari MMA on Point.
Makhachev sukses merebut sabuk juara kelas ringan dengan mengunci Oliveira di UFC 280 pada 22 Oktober lalu.
Sebelum itu, Oliveira sempat tak tersentuh kekalahan lewat kuncian selama 6 tahun.
Do Bronx bahkan berstatus Raja Kuncian UFC tetapi dia malah kalah dikunci oleh junior Khabib Nurmagomedov itu.
"Saya akan tetap mencoba mengunci Volkanovski," lanjut Makhachev.
"Tidak peduli soal itu, pertarungan ini tidak perlu selesai dengan kuncian."
"Saya akan memberinya sebuah pertarungan yang berat."
"Saya akan melakukan ground and pound terhadapnya."
"Ketika dia merasa: 'Ini bukan divisi saya. Saya tidak mau lagi disakiti', dia akan menyerah," pungkas jagoan berusia 31 tahun itu.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | MMA On Point |
Komentar