JUARA.NET - Jon Jones membantah anggapan bahwa Ciryl Gane adalah jagoan tipe kickboxer terhebat yang pernah dihadapinya.
Mantan jagoan nomor 1 UFC, Jon Jones, akan melakukan debutnya di kelas berat.
Petarung berjulukan Bones itu akan menghadapi mantan juara interim, Ciryl Gane, dalam laga perebutan sabuk juara yang lowong setelah ditinggal Francis Ngannou.
Duel itu menjadi main event UFC 285 pada 4 Maret mendatang di T-Mobile Arena, Las Vegas.
Punya dasar bela diri Muay Thai, Gane sering disebut sebagai jagoan tipe stand up terbaik di kelas berat saat ini.
Jagoan berjulukan Bon Gamin itu juga dianggap sebagai petarung tipe berdiri terbaik yang bakal dihadapi Jones sepanjang kariernya.
Terhadap anggapan tersebut, Jones memberikan bantahannya.
Menurut atlet MMA berusia 35 tahun itu, dia sudah pernah menghadapi jagoan yang lebih jago daripada Gane dalam kemampuan bertarung berdiri.
Baca Juga: Jon Jones Sibak Biang Kegagalan Duelnya dengan Francis Ngannou
Bukan cuma berhadapan, Jon Jones bahkan sudah pernah mengalahkannya.
Petarung yang dimaksud raja kelas berat ringan UFC ini adalah Thiago Santos.
Jones mengalahkan Santos ketika mempertahankan sabuk juara kelas berat ringan dalam gelaran UFC 239 pada 6 Juli 2019.
Namun, kala itu Bones hanya bisa meraih kemenangan dengan angka split decicion.
"Saya baru saja menonton lagi pertarungan saya dengan Thiago Santos," kata Jones seperti dikutip dari MMA Junkie.
"Saya pikir gila jika kalian berpikir Gan adalah kickboxer paling teknikal yang pernah saya hadapi."
"Thiago memiliki kecepatan seperti kilat, kekuatan, eksplosivitas. Kesuburan yang gila."
"Tiga lawan terakhir Gane bertahan dengan sangat buruk."
"Orang-orang ini bahkan tidak akan bisa menyetop pukulan-pukulan Gane jika hidup mereka tergantung pada hal itu."
"Dalam tiga laga terakhir, Gane melawan petinju-petinju yang buruk."
"Bukannya tidak respek pada Derrick Lewis karena dia kawan baik saya."
"Pegulat terbaik yang pernah dihadapinya adalah Francis Ngannou," lanjut Jon Jones.
"Itu gila. Di ronde kelima melawan Ngannou, dia melepas posisi dominan dan mengejar kuncian kaki."
"Padahal, yang perlu dia lakukan hanya menindih Francis yang sudah kelelahan," pungkas jagoan yang memiliki rekor 26 kali menang, 1 kali kalah, dan 1 no contest itu.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | MMAjunkie.com |
Komentar